Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Lengkap Pembunuhan Engeline di Bali, Pelaku Ibu Angkat dan Motif

Kompas.com, 8 Desember 2024, 15:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Nama Engeline Margriet Megawe, seorang bocah perempuan berusia 8 tahun sempat mengundang perhatian masyarakat Indonesia pada 2015 lalu, khususnya warga di Provinsi Bali.

Bocah malang itu menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang berujung pada pembunuhan. Pelakunya tak lain adalah ibu angkatnya, Margriet Christina Megawe.

Kabar terbaru, pada Jumat (6/12/2024) narapidana pembunuh Engeline itu meninggal karena gagal ginjal kronis. 

Baca juga: Napi Pembunuh Bocah Engeline Megawe Meninggal karena Gagal Ginjal Stadium 5

"Kesehatan warga binaan selalu menjadi prioritas kami. Almarhumah punya riwayat gagal ginjal kronis stadium 5, dia rutin cuci darah 2 kali seminggu," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II A Kerobokan Ni Luh Putu Andiyani di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.

Baca juga: Margriet, Narapidana Kasus Pembunuhan Engeline di Bali Meninggal, Sempat Jalani Cuci Darah

Kompas.com mencoba merunut kembali kasus pembunuhan tersebut. Berikut ini faktanya: 

1. Awal hilangnya Engeline 

Engeline terakhir kali terlihat oleh kakak angkatnya, Yvonne Mega W, di depan rumah mereka di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali. 

Keluarga melaporkan hilangnya Engeline ke polisi setelah tidak pulang hingga sore hari. Pencarian intensif dilakukan, termasuk menggunakan anjing pelacak. Namun, jejak Engeline tetap tidak ditemukan.

Baca juga: Membongkar Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri: Korban Dikenal Toleran

Pada 17 Mei 2015, kakak angkat Engeline membuat halaman Facebook "Find Engeline-Bali's Missing Child," menggalang perhatian masyarakat untuk membantu pencarian. 

Hilangnya Engeline juga menarik perhatian pejabat tinggi, seperti Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohanna Yambise, yang mencoba mengunjungi rumah Margriet namun ditolak.

2. Penemuan jasad

Ilustrasi pembunuhan.Freepik/nomadsoul1 Ilustrasi pembunuhan.

Setelah hampir sebulan menghilang, jasad Engeline ditemukan terkubur di halaman belakang rumahnya, di bawah pohon pisang, dengan kondisi membusuk, dibungkus seprai, dan memeluk boneka. 

Penemuan ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan: pelaku utama adalah ibu angkatnya sendiri, Margriet Christina Megawe, yang dibantu oleh mantan pembantunya, Agus Tay Hamdani.

Mirinya lagi, korban dibunuh tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-9. 

3. Fakta dan bukti penyelidikan polisi

Penyelidikan polisi mengungkap bahwa Margriet, ibu angkat Engeline, adalah dalang pembunuhan berencana tersebut, dengan bantuan Agus Tay, mantan pembantunya. Beberapa fakta yang menjadi bukti keterlibatan Margriet adalah:

Kesaksian Agus Tay: Agus mengaku disuruh Margriet mengubur jasad Engeline di halaman belakang dengan upah Rp 200 juta.

Halaman:


Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau