DENPASAR, KOMPAS.com - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri ikut turun tangan memburu pemerkosa turis asing asal China, berinisial YA (33), di Kabupaten Badung, Bali.
Hingga saat ini, jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Bali masih melakukan serangkaian penyelidikan, namun pelaku belum terungkap.
"Saat ini teman-teman masih mendalami jadi kendala apa pun kita bersama dari Ditkrimum kemudian juga dibantu oleh Bareskrim untuk bisa mengungkap ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjatan, pada Senin (13/1/2025).
Ia memastikan kasus tersebut mendapat atensi kusus dari Kapolda Bali Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya.
Baca juga: 2 WN Rusia Jajakan 15 PSK Asing di Bali, Tarif Rp 5,7 Juta Sekali Kencan
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan penyelidikan agar kasus tersebut menemui titik terang.
Berdasarkan keterangan korban, pelaku diduga merupakan tukang ojek online.
"Pak Kapolda memerintahkan untuk segera mengungkap dan berkoordinasi dengan Bareskrim juga. Mudah-mudahan mohon dukungan juga dan kerja sama rekan-rekan mudahan-mudahan bisa terungkap," kata dia.
Baca juga: 29 Penyu Hijau Diselundupkan ke Bali, 5 Ekor Mati
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjatan mengungkapkan, kejadian pemerkosaan ini terjadi usai korban bersama enam orang temannya merayakan pesta malam pergantian tahun di Nyangnyang Beach, Uluwatu, Kabupaten Badung, Bali, pada Rabu (1/1/2025).
Awalnya, sekitar pukul 01.20 Wita, korban bersama temannya hendak pulang ke masing-masing vila tempat mereka menginap.
Saat itu, korban berjalan kaki mendahului teman-temannya dari tempat acara untuk mencari taksi menuju tempatnya menginap di sebuah vila di Mengwi, Badung, Bali.
Kemudian, korban melihat pengendara sepeda motor menggunakan jaket dan helm warna hijau sedang menurunkan dua orang turis asing di lokasi.
Selanjutnya, pengendara sepeda motor itu menawarkan diri untuk mengantar korban sesuai alamat yang hendak dituju.
"Namun korban lupa apakah ada tulisan atau tidak di jaket tersebut," kata dia.
Jansen mengatakan, lantaran di lokasi tidak ada sinyal sehingga korban tidak bisa mengunakan Google Maps agar bisa mengetahui arah pengemudi sesuai dengan alamat tujuannya.
Di tengah perjalanan, pelaku tiba-tiba membawa korban ke jalan turunan dan tanjakan yang gelap dan di sekitarnya hanya terdapat semak-semak.
Menyadari ada yang aneh, korban hendak menghubungi temannya, namun pelaku menghentikan laju kendaraannya dan merampas ponsel dari tangan korban.
Kemudian, pelaku mencekik leher korban sambil menyeretnya ke semak-semak. Korban sempat berusaha melawan, namun pelaku semakin beringas hingga tak berdaya.
Saat itulah, pelaku melancarkan aksi bejatnya terhadap korban.
"Akibat kejadian tersebut korban mengalami beberapa luka lecet di sekitar leher dan suara serak akibat dicekik oleh pelaku, luka lecet di kedua tangan, punggung dan kedua kaki serta sakit di bagian kelaminnya," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang