BULELENG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 rumah di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, rusak akibat diterjang banjir bandang pada Minggu (26/1/2025) malam.
Banjir bandang juga merobohkan delapan tembok rumah warga. Akibatnya, sejumlah warga mengalami luka-luka, dan satu warga mengalami luka berat akibat tertimpa tembok.
Kepala Desa Sumberklampok, Wayan Sawitra Yasa, mengatakan bencana banjir bandang tersebut terjadi sekitar pukul 19.30 Wita.
Air besar tiba-tiba datang dari arah hutan yang ada di sebelah selatan permukiman.
Kedatangan air yang secara tiba-tiba itu pun membuat warga tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
Disebutkan, ada sejumlah sertifikat tanah milik warga yang hanyut. Tak ingin surat berharganya itu hilang, warga pun mencoba menyelamatkan hingga mengalami luka-luka.
Baca juga: Bantu Korban Banjir Bandang, Pemkab Bima Bangun Dapur Umum
Selain itu, ada warga bernama Kadek Adi Suandana yang harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka setelah tertimpa tembok.
Saat banjir bandang itu terjadi, Suandana berada di luar rumah untuk mencoba menahan tembok dengan menggunakan kayu.
Namun, terjangan air yang deras membuat tembok ambruk dan menimpa Suandana. "Pas dia (Suandana) keluar rumah, air sudah besar. Maksudnya dicarikan penahan pakai kayu, tapi keburu ambruk temboknya dan menimpa dia," ujar dia saat dihubungi, Senin (27/1/2025).
"Ada dua warga yang mengalami luka berat, dan beberapa luka ringan," imbuh dia.
Yasa menyebut, bencana banjir bandang ini baru pertama kali terjadi di desa setempat. Sebelum terjadi banjir, hujan deras disebut mengguyur selama satu jam.
Selain itu, banjir bandang ini juga terjadi diduga akibat hujan badai di wilayah hutan. Hal itu disebut dilihat oleh beberapa warga.
Air besar yang datang dari arah hutan tidak bisa ditampung oleh aliran sungai, sehingga air meluap dan menerjang puluhan rumah warga.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Dompu, 2 Rumah Rusak dan 700 KK Terdampak
"Ada 30 rumah yang terdampak (banjir bandang). Selain itu, ada delapan penyengker rumah warga yang roboh. Kerusakan kalau dihitung lebih dari Rp 100 juta," kata dia.
Kata Yasa, air yang merendam puluhan rumah warga tersebut baru surut sekitar pukul 23.00 Wita.