Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nestapa Anak Korban Pembunuhan di Bali, Mengira Ayahnya Masih Bekerja

Kompas.com, 18 Februari 2025, 17:01 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Suasana duka menyelimuti rumah keluarga almarhum Kadek Pawarta (31) di Jalan Nangka Utara, Kelurahan Tonja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Selasa (18/2/2025).

Kadek tewas secara tragis di tangan Bastomi Prasetyawan alias Mas Pras (38) di depan sebuah warung setempat pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 02.00 Wita dini hari.

Istri korban, Komang Ayu (31), belum rela melepas kepergian suaminya, yang merupakan teman masa kecil yang menikahinya pada tahun 2014.

Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak perempuan; yang pertama masih duduk di kelas IV sekolah dasar (SD) dan yang kedua di taman kanak-kanak (TK).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Pemuda di Bali Ditangkap Saat Hendak Kabur ke Kalimatan

"Dulu kami teman SD. SMP tiang (saya) tidak ketemu, SMA ketemu, lagi DW (Daily Worker) di Inna Bali. Pacaran dua tahun," ungkap Ayu sambil menahan tangis mengenang kebersamaan dengan sang suami.

Anak bungsu mereka, yang belum mengetahui bahwa ayahnya telah meninggal, mengira bahwa Kadek masih berada di tempat kerja.

Ayu menjelaskan bahwa si bungsu beberapa kali mengaku melihat sosok ayahnya melambaikan tangan, yang merupakan kebiasaan Kadek saat berangkat kerja.

"Saya rasa belum, nanti pelan-pelan pasti mereka tahu. Itu anak kesayangannya yang paling kecil. Waktu pulang penguburan, dia menangis, katanya lihat bapak dadah-dadah di depan sebuah warung di Jalan Nangka," katanya dengan mata sembap bekas tangisan.

Di mata Ayu, Kadek adalah sosok penyayang keluarga dan pekerja keras.

Kadek bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah restoran di Petitenget, Kabupaten Badung, dan terkadang mengambil pekerjaan sebagai seniman tato jika ada pelanggan yang membutuhkan jasanya.

BP alias Mas Pras, (33), pelaku pembunuhan terhadap pemuda berinisial KP (31), duduk di kursi roda saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polresta Denpasar,  Senin (17/2/20225). KOMPAS.COM/Yohanes Valdi Seriang Ginta BP alias Mas Pras, (33), pelaku pembunuhan terhadap pemuda berinisial KP (31), duduk di kursi roda saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polresta Denpasar, Senin (17/2/20225).

"Kadek setiap hari paling mengurus anak. Dia juga ada side job, kalau ada yang tato, dia ambil. Paling jemput anak sekolah, nganter anak sekolah," tambahnya.

Kakak korban, Gede Dana Putra, juga masih tidak menyangka adik kesayangannya menjadi korban kekejian Bastomi.

Dia berharap pelaku mendapat hukuman setimpal dengan perbuatannya.

"Keluarga tidak ada niat bertemu sama pelaku. Kami lagi berduka, biarkanlah hukum menanti dia di sana," ujarnya.

Jenazah Kadek telah dimakamkan di kampung halamannya di Kabupaten Karangasem, dan keluarga berencana mengadakan upacara kremasi (aben) pada tahun 2026.

Sebelumnya, seorang pemuda bernama KP (31) juga tewas usai menjadi korban penusukan oleh orang tidak dikenal di depan sebuah warung 24 jam di Jalan Nangka Utara, Kota Denpasar.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Penjaga Villa Diamankan, Tendang Rahang Lima Kali

Kejadian tragis tersebut terjadi saat korban bersama temannya, berinisial WWA (33), datang ke warung tersebut untuk membeli minuman.

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku di Pelabuhan Tanjung, Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu (16/2/2025) pukul 17.00 WIB waktu setempat.

Polisi terpaksa menembak kedua kaki pelaku karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.

Pelaku berencana melarikan diri ke Tarakan, Kalimantan Utara, menggunakan kapal.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 KUHP junto Pasal 338 tentang pembunuhan dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau