BULELENG, KOMPAS.com - Ratusan keluarga di Banjar Dinas Suci, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mengalami krisis air bersih.
Krisis tersebut akibat kerusakan pipa induk imbas dari bencana longsor dan banjir.
Kondisi itu telah berlangsung sejak awal Februari 2025. Hingga kini, warga masih mendapatkan suplai air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.
Kepala Desa Tejakula, Gede Diarsa, mengungkapkan bahwa masalah ini sudah terjadi selama dua pekan terakhir.
"Krisis air bersih ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir. Pipa induk yang rusak akibat bencana pada Rabu (5/2/2025) lalu," ujarnya.
Baca juga: Warga Kampung Berap di Jayapura Keluhkan Krisis Air Bersih
Bencana tanah longsor dan banjir tersebut menghanyutkan 50 pipa induk dan merusak bak reservoir di desa.
Diarsa melanjutkan, saat ini terdapat 300 kepala keluarga (KK) di Banjar Dinas Suci yang terdampak krisis air bersih.
Pihak desa saat ini sedang melakukan perbaikan pipa yang rusak, namun proses tersebut diperkirakan baru akan selesai dalam waktu seminggu ke depan.
"Perbaikan sudah dilakukan namun belum selesai. Kira-kira perbaikan selesai selama seminggu ke depan," tambahnya.
Pemerintah Desa Tejakula menganggarkan Rp 50 juta untuk memperbaiki jaringan pipa air tersebut.
Selama masa krisis ini, warga mengandalkan air hujan untuk kebutuhan mandi, cuci, dan kakus (MCK) serta kebutuhan lainnya.
Namun hujan tak turun dalam beberapa hari terakhir ini. Warga terpaksa mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD.
Baca juga: Krisis Air Bersih, Warga Gili Ketapang Berebut Air Kemasan di Pelabuhan
"Kami baru mengajukan karena sebelumnya kondisi air masih mencukupi, masih ada hujan. Namun sekarang kami kembali kekeringan," ujar Diarsa.
Suplai air bersih dari BPBD sudah dilakukan sejak Jumat (14/2/2025). Lebih dari 20.000 liter air bersih disalurkan kepada masyarakat setempat sembari menunggu perbaikan yang dilakukan pihak desa.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi, menyatakan bahwa tim reaksi cepat (TRC) telah dikerahkan untuk menyuplai air bersih ke lokasi.
"Kami menerima informasi dari warga. Jika memang terjadi krisis air karena pipanya rusak, tim TRC sudah meluncur ke lokasi hari Jumat lalu," tuturnya.
Setiap hari, BPBD Buleleng menyuplai air bersih sebanyak 10.000 liter untuk membantu warga yang terdampak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang