Pada 2021, Putu Ariani terpilih sebagai Kepala Sekolah. Tak lama berselang, pada 2024, ia dipercaya menjadi Pengawas Sekolah Ahli Muda.
"Saat awal memulai memang tidak mudah. Banyak tantangan. Tapi dengan komitmen, konsistensi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak, program ini bisa tetap berjalan," tegasnya.
"etika jadi Kepala Sekolah, saya harus bisa memberi contoh. Astungkara Kepala Sekolah yang terpilih sekarang juga komitmen untuk meneruskan program ini. Demi lingkungan dan anak-anak kita," imbuhnya.
Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?
Putu Ariani meyakini kantin juga bisa menjadi media edukasi.
Semua program harus berbasis lingkungan dan tentunya tak terlepas dari konsep pembelajaran yang telah ada. Satu sama lain bisa diintegrasikan.
Mengingat pentingnya keberadaan kantin sehat, Putu Ariani juga menggandeng pihak lain untuk membantu pendampingan maupun monitoring. Di antaranya dari pihak Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali dan Puskesmas.
"Pihak ketiga membuat kami lebih kuat dan konsisten. Mereka banyak memberi bantuan. Kami senang, SD 3 Peguyangan dan SD 11 Padangsambian juga ikut menerapkan kantin sehat," pungkasnya.
Baca juga: Nesha Kharisma Putri, Remaja Desa dari Purworejo yang Tembus PTN berkat Prestasi Voli
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang