Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenazah Perempuan Korban Banjir di Bali Ditemukan, 3 Belum Teridentifikasi

Kompas.com, 11 September 2025, 14:18 WIB
Ni Ketut Sudiani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com – Pada hari ke-2, operasi Search and Rescue (SAR) korban banjir di Bali difokuskan di sepanjang titik awal kejadian hingga muara Waduk Tukad Badung, Denpasar.

Sementara itu, area Pasar Badung Kumbasari ditangani oleh unsur SAR lainnya.

Dalam operasi hari ini, Kamis (11/9/2025), ditemukan empat jenazah perempuan. Pada pukul 07.59 Wita, tim SAR gabungan menerima informasi dari nelayan setempat bahwa ada penemuan dua jenazah di rawa-rawa muara Waduk Tukad Badung.

Saat tim SAR melakukan evakuasi, ditemukan kembali satu jenazah. Lalu pada pukul 09.40 Wita, ditemukan satu jenazah lainnya.

Baca juga: Update Korban Banjir Bali: 14 Meninggal, 2 Hilang, dan 562 Mengungsi

"Keempat korban yang ditemukan adalah perempuan. Selanjutnya dibawa ke RS Prof Ngoerah menggunakan ambulans Al Mandiri, ambulans BPBD, dan ambulans Namru untuk proses identifikasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya.

Dari empat korban, hanya satu orang yang bisa diidentifikasi. Pada tas kecil milik korban, terdapat kartu koperasi simpan pinjam atas nama Nyoman Sari. Sementara itu, tidak ditemukan barang-barang sebagai petunjuk identitas pada tiga korban lainnya.

Baca juga: Koster: Kerugian 474 Pedagang Terdampak Banjir di Bali Sedang Dihitung

"Untuk identitasnya kami menunggu hasil dari RS Prof Ngoerah, untuk menghindari informasi yang simpang siur," terangnya.

Adapun dalam operasi kali ini, untuk penyisiran sorti pertama dilakukan pukul 11.00 Wita menggunakan lima unit kano milik nelayan setempat dengan jumlah personel 10 orang.

Arah pencarian menyisir rawa-rawa hingga perairan dekat Benoa. Lalu pukul 12.35 Wita, tim SAR gabungan selesai melakukan penyisiran. Namun dengan hasil masih nihil.

Sebelumnya, juga ditemukan jenazah perempuan, korban ruko yang ambruk akibat banjir di Denpasar pada Rabu (10/9/2025). Diketahui korban bernama Nadira, Warga Negara Indonesia (WNI) keturunan Pakistan.

Berdasarkan laporan tim Basarnas dan unsur SAR yang diperoleh dari kepolisian setempat, total ada sembilan orang yang menjadi korban bangunan runtuh di Kumbasari, Denpasar.

Adapun enam orang dari bangunan runtuh, disebut dua orang selamat dan empat orang meninggal dunia. Korban selamat dari Toko Kain Centrum atas nama Muis (laki-laki) dan Ousay (laki-laki).

Sementara korban meninggal dunia dari Toko Kain Centrum adalah Nadira (perempuan) dan Maimunah (perempuan). Dua korban meninggal dunia lainnya berasal dari Toko Kain Tasnim, atas nama Tasnim (perempuan) dan Parwa Husein (laki-laki).

Selain itu, ada tiga orang pedagang lainnya juga menjadi korban. Satu orang atas nama Ni Wayan Lenyot (perempuan) meninggal dunia dan dua lainnya masih dalam pencarian.

Pantauan Kompas.com, pihak kepolisian telah memasang police line di kedua toko tersebut. Pintu Toko Tasnim masih sedikit terbuka, sehingga bisa dilihat bagian dalamnya yang porak poranda. Barang-barang yang masih tersisa di dalamnya berserakan.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Pansus TRAP DPRD Bali Tutup Sementara Proyek Jimbaran Hijau
Denpasar
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau