BULELENG, KOMPAS.com - Ratusan ekor babi di Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mati mendadak diduga karena terjangkit virus.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Made Suparma mengatakan, ada sekitar 600-an ekor babi yang dilaporkan mati.
Babi-babi tersebut milik salah satu perusahaan ternak di Desa Bila, Buleleng.
"Ada sekitar 600 ekor babi yang mati. Kejadiannya sepanjang bulan Maret lalu," ujarnya, dikonfirmasi Kamis (4/5/2023) di Buleleng.
Baca juga: Sudah 349 Ekor Babi Ternak yang Mati Mendadak di NTT
Penyebab kematian babi dalam jumlah besar ini masih misterius. Sebab pihak perusahaan tidak melaporkan kejadian ini ke Dinas Pertanian.
"Kami belum bisa memastikan penyebabnya apakah terkena ASF African Swine Fever (ASF) atau Meningitis Babi. Yang jelas ini seperti virus," jelas Suparma.
"Sebelumnya tidak ada informasi. Ada kematian juga tidak diinformasikan. Jumlah babinya di sana pun tidak tercatat oleh kami," kata dia.
Untuk mengetahui penyebab kematian babi itu, pihaknya akan meminta Balai Besar Veteriner Denpasar melakukan pengecekan ke lokasi.
Dinas Pertanian Buleleng sendiri tidak bisa mengambil sampel babi yang mati karena bangkai babi sudah dikubur oleh perusahaan.
Baca juga: Warga Bali Bergejala Flu Burung atau Kontak dengan Unggas Mati Mendadak Diminta Melapor
"Bangkai sudah dalam kondisi rusak karena dikubur. Kami tidak bisa mengambil sampelnya," kata dia.
Pihaknya juga akan mengambil sampel darah pada ternak babi milik masyarakat setempat di sekitar kandang milik perusahaan.
Sebab, beberapa babi ternak milik masyarakat di sekitar kandang tersebut juga ada yang dilaporkan mati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.