BULELENG, KOMPAS.com - Seorang pekerja migran Indonesia asal Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, bernama Nyoman Yudara meninggal dunia di Republik Ceko.
Pihak keluarga saat ini kesulitan memulangkan jenazah pekerja migran tersebut karena terhalang dana. Hal ini lantaran biaya kepulangan jenazah yang hampir menyentuh Rp 100 juta.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng, Made Arya Sukerta mengatakan, pemerintah tengah mengusahakan kepulangan jenazah Yudara.
Baca juga: Truk Muatan Patung Dicuri WNA di Bali, Sopir: Kerugiannya Banyak
Pemulangan jenazah Yudara disebut membutuhkan dana sebesar Rp 98 juta. Hal ini lantara Yudara berangkat menjadi PMI melalui jalur mandiri atau tidak melalui agen.
"Estimasi sampai pemulangan Rp 98 juta. Dari informasi, bliau kerja di Ceko di sebuah restoran mandiri tidak dikirim oleh agen," ujarnya di Buleleng, Senin (10/6/2024).
Baca juga: WNA Rampas dan Bawa Kabur Truk Muatan Gabah di Bali, Sopir Ditendang Saat Tidur
Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) pusat.
"Belum ada (kepastian pemulangan). Kami masih minta bantuan pusat untuk membiayai pemulangan. Ketika ada kepastian biaya pemulangan dari mana, sehingga bisa disesuaikan SOP yang ada di sana," ujarnya.
Adapun dari informasi yang diperoleh pihaknya, Yudara meninggal dunia di Ceko karena penyakit asma.
Adik Yudara, Ketut Bayu mengatakan, kakaknya tersebut telah bekerja di Ceko sejak 2019. Selama di negara tersebut dia disebut sering berpindah-pindah lokasi bekerja.
Terakhir, Yudara disebut bekerja sebagai pekerja di restoran.
"Sebelumnya (Yudara) kerja di pabrik besi. Sudah pindah lima kali kerja. Terakhir di restoran baru dua hari kerja," ujarnya.
Bayu menyebut, terakhir kali sempat berkontak dengan almarhum kakaknya itu pada 28 Mei 2024 lalu.
Saat itu, Yudara tak menyebutkan sedang sakit. Bayu pun mengaku terkejut saat mengetahui kakaknya meninggal pada 3 Juni 2024.
Ia mengetahui kakaknya meninggal setelah menerima informasi dari pamannya yang juga bekerja di Ceko.
"Dia (Yudara) dapat mes, baru bangun sudah tidak ada (meninggal). Tapi sempat dibawa ke rumah sakit. Dikabari oleh paman, karena paman juga kerja di sana," kata dia.
Yudara meninggalkan seorang istri bernama Luh Budi. Dia juga meninggalkan seorang anak yang masih berusia 1 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.