Pada 1910, muncul gagasan dan pendirian membangun Museum Bali di Denpasar. Museum ini dimaksudkan untuk menyelamatkan artefak Bali sekaligus daya tarik wisata.
Lebih dari itu, sebagai yang pertama lahir, Museum Bali menjadi sumber inspirasi berdirinya museum lain di Bali, sebagai salah satu pilar perkembangan pariwisata di Bali.
Pada 1914, Koninklijke Paketvaart-Maatschappij (KPM) mendirikan kantor Offcial Tourist Bureau di Bali sebagai kantor cabang dari kantor yang sama di Batavia.
KPM mendapatkan subsidi dari pemerintah kolonial Belanda, yang bergerak dalam bidang pelayaran termasuk angkutan wisata ke Bali.
Pada 1915, KPM sudah memiliki kantor di Denpasar yang lokasinya di selatan Alun-alun Puputan Badung.
Pada 1926, KPM mendirikan Bali Hotel di Jalan Veteran, yang masih beroperasi sampai sekarang dengan nama Inna Bali Hotel.
Langkah KPM sangat sistematis dalam mempromosikan Bali sebagai destinasi wisata, mulai dari pendirian biro wisata, memperbanyak frekuensi pelayaran ke Bali, menerbitkan brosur promosi sampai mendirikan akomodasi mewah Bali Hotel.
Selain wisatawan, banyak seniman dan pemerhati budaya yang tertarik mempelajari seni budaya Bali secara langsung.
Pemerintah kolonial Belanda juga menugaskan Dr Gregor Krause untuk membuat dokumentasi Pulau Bali dalam bentuk foto dan buku.
Baca juga: Hotel di Bali Sempat Jadi Tempat Menginap Pasien Omicron, Begini Penjelasan Pengelola
Kemudian, banyak seniman yang mulai membuat buku-buku tentang Bali yang dikenal dunia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.