Obyek bersejarah ini direstorasi seperti bentuk bangunan aslinya, berdasarkan dokumentasi foto yang ditemukan.
Sutrisna menambahkan, setelah direstorasi, pancuran tersebut tidak lagi difungsikan untuk pemandian umum. Melainkan untuk tujuan wisata.
Pengelolaan obyek wisata ini diserahkan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lila Citra Ulangun.
Baca juga: Polda Bali Ambil Alih Kasus Dugaan Penipuan Pengiriman PMI ke Turki
"Kami berkomitmen melestarikan peninggalan sejarah. Maka pancuran itu kini dibuka hanya untuk wisatawan," katanya.
Pihak Desa Adat Buleleng sudah menyiapkan narasi sejarah dari pancuran itu, sehingga dapat disampaikan kepada wisatawan yang berkunjung.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang