DENPASAR, KOMPAS.com - Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra menyatakan stok bahan pokok dan bahan bakar minyak (BBM) dipastikan aman selama Ramadhan 1443 Hijriah hingga Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Satgas Pangan mengontrol kebutuhan pangan masyarakat setiap hari, dilaporkan ke Mabes Polri, dan sampai saat ini pada umumnya bahwa kondisi bahan pokok di Bali aman, tidak ada kekhawatiran," kata Jayan saat ditemui Markas Polda (Mapolda) Bali, Jalan WR Supratman, Denpasar, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Naik Bus KG Trans dari Jakarta ke Denpasar, Tarif Rp 500.000
Danu menambahkan, ketersediaan BMM di wilayah Bali sejauh ini masih aman. Adapun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terpantau kosong dan terjadi antrean disebabkan proses distribusi yang sedang berjalan.
Menurut Danu, terdapat 280 SPBU di wilayah Bali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertamina, kata dia, telah memastikan untuk meminimalkan antrean panjang di SPBU.
"Kalau pun ada satu SPBU kosong bukan berarti langka karena mungkin droping-nya aja. Kalau ada satu dua jam belum datang terus orang antre, tapi kita udah sepakati untuk tidak terjadi seperti itu lagi," katanya.
Sebelumnya, Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga, Jatim-Balinus, Deden Mochamad Idhan mengungkapkan, konsumsi masyarakat Bali terhadap Pertalite naik 15 persen sejak kenaikan harga Pertamax.
Baca juga: 39 Kilogram Narkoba Ditemukan di Vila, 3 Orang Jadi Tersangka, Ini Peran Setiap Pelaku
Hal ini terlihat dari antrean panjang masyarakat yang menggunakan Pertalite di sejumlah SPBU di Denpasar.
"Semenjak 1 April 2022, terjadi peningkatan konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar masing-masing sebesar 15 persen dan 10 persen," kata Deden dalam keterangan rilis pada Selasa (5/4/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.