Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Orang Suspek Rabies Meninggal di Buleleng Selama 4 Bulan Terakhir

Kompas.com - 10/05/2022, 13:24 WIB
Hasan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BULELENG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali, mencatat selama empat bulan terakhir ada lima orang pasien suspek rabies yang meninggal di Buleleng.

"Berdasarkan catatan kami, lima orang pasien suspek rabies meninggal akibat gigitan anjing selama awal tahun 2022," kata Direktur RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha, Selasa (10/5/2022).

Baca juga: 10 SMA Terbaik di Bali Versi LTMPT untuk Referensi PPDB 2022

Jumlah pasien meninggal akibat gigitan anjing tersebut cenderung mengalami peningkatan. Padahal sepanjang tahun 2021 lalu hanya ada satu kasus yang tercatat.

Dikatakan Arya, kebanyakan pasien suspek rabies yang datang atau dibawa untuk dirawat ke RSUD Buleleng kondisinya sudah mengkhawatirkan atau kritis.

"Pasien yang meninggal tersebut rata-rata datang dengan kondisi yang sudah buruk dan memang mengalami gejala klinis penyakit rabies," ujarnya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 9 Mei 2022

Selain itu, pasien yang meninggal itu memiliki riwayat gigitan anjing, namun setelah digigit tidak langsung meminta vaksin anti rabies (VAR) ke rumah sakit.

Kasus terbaru meninpa seorang warga Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng.

Korban dibawa ke RSUD Buleleng setelah digigit oleh anjing peliharaannya sendiri pada Maret 2022 lalu.

Baca juga: Kasus Gigitan Tinggi, Ribuan Anjing di Buleleng Disuntik Vaksin Rabies

Korban tidak melaporkan kejadian tersebut sehingga tidak mendapatkan VAR.

Selang beberapa minggu usai digigit korban mengeluh jika mengalami nyeri dan kesemutan pada tangan kiri, gelisah, sesak napas, serta susah untuk menelan.

Usai menjalani pemeriksaan korban menunjukkan tanda-tanda yang identik dengan ciri penyakit rabies. Seperti takut terhadap air dan udara serta air liur korban keluar secara berlebihan.

Korban sempat mendapat penanganan serta dievakuasi ke ruang isolasi dan air liur korban diambil sebagai sampel.

Baca juga: Kisah Erhan Seckal, Kapten Kapal Asal Turki yang Terjatuh dari Kapal Pesiar, Terdampar di Buleleng dalam Kondisi Dehidrasi

Selanjutnya tim medis menyuntikkan sejumlah obat sebagai upaya untuk memberikan pertolongan terhadap korban.

Namun kondisi korban melemah, akhirnya korban dinyatakan meninggal dunia.

"Secara medis, risiko kematian akibat rabies saat ini 100 persen dan pasien hanya bisa bertahan 2×24 jam," bebernya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Buleleng, Sucipto menyebutkan, persediaan VAR di Buleleng masih dalam jumlah yang aman.

Baca juga: Kasus Perkelahian 2 Keluarga di Buleleng, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Baru

Pihaknya tidak berpatokan pada bantuan VAR dari Pemerintah Provinsi Bali. Namun juga melakukan pengadaan vaksin secara mandiri.

“Tahap pertama kami mengadakan vaksin sebanyak 3.000 vial, dari jumlah itu kini tersisa 538 vial. Tahap kedua kami akan segera adakan lagi 3.000 vial,” kata dia.

Menurutnya, pemerintah menyiapkan rabies center di seluruh Puskesmas di Kabupaten Buleleng dan rumah sakit pemerintah.

Secara teknis penanganan kasus gigitan anjing wajib melakukan pertolongan pertama dengan mencuci luka gigitan pada air mengalir dan menggunakan sabun.

“Jika ada indikasi rabies, kami akan suntikan VAR tiga kali. Tahap pertama dua kali, kemudian dalam kurun waktu 14 hari berikutnya kami suntikan lagi," jelasnya.

"Khusus kepada anjing yang menggigit korban, kami lakukan monitoring untuk mengetahui apakah positif rabies atau tidak,” tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Kronologi WNA Amerika Serikat Diduga Sekap Bocah di Bali, Bermula Bertemu di Warung

Denpasar
Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Dendam Sering Dimanfaatkan, Pria di Bali Aniaya Teman Kerjanya

Denpasar
Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Baru 1 Bulan Bekerja, Karyawan Vila di Bali Curi Barang Senilai Rp 22,7 Juta

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 28 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

WNA Amerika yang Culik Bocah 8 Tahun di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Denpasar
Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Culik Bocah Perempuan di Bali, WN Amerika Serikat Ditangkap Polisi

Denpasar
WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

WN Australia Dideportasi karena Promosikan Spa Milik Pacarnya

Denpasar
Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Dinsos Bali Pulangkan 109 Gelandangan ke NTB dan Jatim

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 27 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Bangunan Lama di Lapas Kerobokan Bali Terbakar, Kerugian Rp 200 Juta

Denpasar
Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Tersesat Saat Turun, 4 Pendaki Gunung Sanghyang di Bali Dievakuasi SAR

Denpasar
Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Mensos Risma Menangis Ceritakan Pengusaha yang Terima Pekerja Penyandang Disabilitas

Denpasar
Kesal Kena Denda 'Overstay', WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Kesal Kena Denda "Overstay", WN Perancis Lecehkan Petugas Imigrasi di Bandara Bali

Denpasar
Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Aksi 2 Turis Spanyol di Bali Tarik-Menarik Kalung dengan Penjambret dan Jatuh dari Motor

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 26 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 26 Maret 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com