Kencana mengatakan, sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah, capaian vaksin booster di wilayah Sanur sudah mencapai 90 persen dari 25.000 jumlah penduduk.
Selain itu, pengelola juga tetap mewajibkan wisatawan mengunakan aplikasi PeduliLindungi.
Hal ini untuk mendeteksi ada atau tidak wisatawan yang terpapar virus corona. Wisatawan yang dinyatakan positif corona tak bakal diizinkan masuk ke Pantai Sanur.
"Sekarang ini kan pemerintah melakukan pelonggaran termasuk juga orang berkunjung yang domestik tidak lagi perlu antigen PCR test, tapi kami tetap menerapkan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Sementara itu salah satu wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Nusa Penida, Klungkung, Bali, bernama Santosa, berharap kebijakan lepas masker ini akan terus berlaku.
Menurut dia, kebijakan ini sangat membantu saat dirinya sedang beraktivitas di luar kantor dan menghemat uang saku karena tidak perlu lagi membeli masker.
"Kalau belanja gitu ke pasar, antar anak sekolah kan enggak harus pakai masker lagi, kerja saja di kantor baru pakai masker," katanya.
Baca juga: Monumen Bajra Sandhi Jadi Media Promosi Sejarah Bali kepada Turis Asing
Hal yang sama juga dirasakan seorang turis asal Jerman bernama Sewo Martha (32), yang sangat merasakan kenyamanan saat berwisata di Bali tanpa harus mengunakan masker.
“Tentu saja berwisata tanpa masker lebih baik, lebih nyaman,” katanya.
Martha mengaku dia hanya tidak memakai masker saat berada di luar ruangan. Namun, apabila sudah berada di tempat tertutup dia tetap menggunakan masker.
"Kadang-kadang saja memakai masker kalau di hotel,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.