Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Engline, Bocah 8 Tahun yang Dibunuh Sadis di Bali Tujuh Tahun Lalu

Kompas.com - 16/06/2022, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

 

Hilang hingga keluarga buat Fan Page Facebook

Engeline terakhir kali terlihat oleh kakak angkatnya, Yvonne Mega W di depan rumahnya pada 16 Mei 2015. Namun hingga tiga hari, Engeline tak kunjung pulang.

Setelah engeline hilang, kakak angkat Angeline, Yvonne, membuat fan page di Facebook bernama "Find Engeline-Bali's Missing Child". Selain itu, keluarga juga melapor ke polisi.

Pada 19 Me 2015, tim pencari Engline memcari keberadaan bocah 8 tahun itu ke rumah keluarga kandungnya di Banyuwangi.

Polisi juga mengerahkan anjing pelacak untuk mengetahui arah perjalanan Engeline keluar rumah. Namun, anjing pelacak hanya berputar-putar di sekitar rumah.

Hilangnya Engeline menjadi perhatian banyak pihak.

Baca juga: Penumpang Kapal Berfoto Selfie di Depan Mobil Jenazah Angeline

Pada 5 Juni 2015, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi berkunjung ke rumah Engeline.

Namun, kedatangan Yuddy tidak disambut baik oleh keluarga Engeline. Dia justru dilarang masuk oleh satpam sewaan yang bertugas menjaga rumah Angeline.

Pada 6 Juni 2015 Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yambise juga mengunjungi rumah Engeline. Namun, lagi-lagi Margriet menolak untuk menemuinya.

Hingga akhirnya Engline ditemukan tewas di terkubur di halaman rumahnya di Jalan Sedap Malam pada Rabu (10/6/2022).

Mayat Engeline dikubur di kedalaman 1,5 meter di bawah pohon pisan dan ditutupi sampah. Saat digali, polisi menemukan mayat Engeline dalam kondisi membusuk dengan sebuah boneka.

Pelaku pembunuhan itu pun mengarah ke ibu angkatnya, Margriet dibantun pembantunya, Agus Tay.

Baca juga: Usai Disambut Mensos, Jenazah Angeline Diarak Ribuan Warga ke Pemakaman

Jalan kaki ke sekolah dan sering dimarahi

Persembahyangan di SD 12 Sanur Denpasar untuk menemukan Angeline. KOMPAS.com/SRI LESTARI Persembahyangan di SD 12 Sanur Denpasar untuk menemukan Angeline.
Sri Wijayanti, wali kelas Engeline merasa terpukul dengan kematian Engeline. Ia bercerita Engelina adalah anak yang pendiam dan tertutup.

Sebelum hilang, Engline sempat mengaku pusing karena belum makan.

“Angeline pendiam, pemurung, wajahnya sendu. Saya hampir setiap hari mengorek keterangannya, susah dia bicara, susah ngaku, tertutup. Terakhir sebelum hilang pernah mengeluh pusing karena belum makan, dan saya ajak pulang untuk makan di rumah (wali kelas),” kata Wijayanti, Rabu (3/6/2015).

Menurut Wijayanti, Engeline yang masuk sekolah siang hari sering terlambat. Selain itu badannya lusuh dan bau kotoran. Engelin pernah menangis dan mengaku harus memberi puluhan ayam, anjing dan kucing milik ibu angkatnya.

Engeline juga sering dimandikan dan rambutnya dicuci oleh gurunya karena tubuhnya kotor.

Baca juga: Selamat Jalan Angeline, Masyarakat Bali Mencintaimu

Dibunuh 3 hari sebelum ulang tahunnya

Engeline dibunuh pada 16 Mei 2015. Hal tersebut terungkap dari persidangan. Di hari kejadian, Margriet memukuli Engeline berkali-kali di bagian wajah dengan tangan kosong.

Akibatnya pukulan tersebut hidung dan telingan Engeline mengeluarkan darah.

Setelah itu Margriet menyuruh pembantunya, Agus Tay untuk menguburkan mayat Engeline dengan iming-iming uang Rp 200 juta.

Margriet pun menyuruh Agus untuk menyalakan rokok dan menyudutkannya ke tubuh Engeline.

Baca juga: Usai Disambut Mensos, Jenazah Angeline Diarak Ribuan Warga ke Pemakaman

Setelah dipastikan tewas, mayat Engeline dikubur ke lubang di dekat kandang ayam.

Atas kasus tersebut, Agus Tay divonis 12 tahun penjara dengan denda Rp 1 miliar (subsider 6 bulan penjara) pada Selasa, 2 Februari 2016.

Dua hari kemudian, Margriet dituntut dengan penjara seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

6 Pesilat Didakwa Pembunuhan Berencana terhadap Pemuda di Bali

Denpasar
RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

RS Internasional di KEK Sanur Bali Bakal Pakai Obat yang Memiliki Izin Edar Luar Negeri

Denpasar
Nama Koster-Ace dan Koster-Giri Diusulkan oleh DPC PDI-P dalam Pilkada Bali

Nama Koster-Ace dan Koster-Giri Diusulkan oleh DPC PDI-P dalam Pilkada Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Asal Korea Selatan

Penyebab Imigrasi Deportasi 2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Asal Korea Selatan

Denpasar
2 Produser 'Pick Me Trip in Bali' Dideportasi

2 Produser "Pick Me Trip in Bali" Dideportasi

Denpasar
Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Seberangi Sungai, Bocah di Jembrana Tenggelam dan Tewas

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Denpasar
Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser 'Reality Show' Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Syuting Tanpa Izin di Bali, 2 Produser "Reality Show" Asal Korea Selatan Terancam Dideportasi

Denpasar
Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Imigrasi Bali Gagalkan Keberangkatan WNI Pakai Paspor Palsu ke Australia

Denpasar
KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

KSAD Sebut Bakal Bantu AP, Istri Perwira TNI yang Laporkan Perselingkuhan Suami

Denpasar
Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Soal TNI Gunakan Istilah OPM, KSAD: Agar Anggota di Papua Tak Ragu Ambil Tindakan Tegas

Denpasar
Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Koster Minta Maaf Pernah Tolak Tim Israel dan Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

Denpasar
Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Menparekraf: Ada Penumpukan Wisatawan di Bali Selatan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com