BADUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau Cok Ace, mengatakan telah mengirim rilis penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi ke Australia.
Hal tersebut dilakukan agar kasus PMK tersebut tidak mengganggu momentum pariwisata yang sedang bangkit usai dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
"Kita sudah berikan rilis ke Australia, (terkait) langkah-langkah kita di Bali (penanganan wabah PMK)," katanya kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bali Naik, Sebagian Disumbang Wisatawan
Menurut dia, sejauh ini wabah PMK di Bali belum berdampak pada kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya Australia.
Meski demikian, pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk menekan penyebaran PMK di Bali.
Baca juga: 3 WNA Pengedar Kokain di Bali Ditangkap, Barang Bukti Mencapai 1 Kg
Salah satunya memasang karpet disinfektan di setiap titik pintu kedatangan dan keberangkatan terminal domestik dan internasional di Bandara Internasional Ngurah Rai, Badung, Bali.
Karpet ini memiliki cairan komposisi benzalkonium chloride sebesar 3 persen untuk memastikan virus yang kemungkinan terbawa di alas kaki para penumpang yang masuk maupun berangkat melalui bandara, mati.
"Kita sudah antisipasi, di airport kita pasang keset (karpet) yang langsung anti daripada bakteri itu," katanya.
Berdasarkan data Satgas PMK Bali, per 22 Juli 2022, sapi yang terjangkit PMK di Bali sudah mencapai 551 ekor.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 438 ekor telah dilakukan pemotongan bersyarat. Sedangkan sisanya, juga bakal dilakukan dengan cara serupa dan bertahap.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.