Sebelah barat Tukad Badung dikontrol oleh Puri Pemecutan, sedangkan wilayah sebelah timur Tukad Badung dikontrol oleh Puri Jambe Ksatrya.
Kyai Jambe Anglurah Ksatrya lah yang kerap mengundang raja-raja lain untuk adu ayam di sebuah taman yang berada di sebelah selatan puri dan tepat di utara pasar.
Awalnya Pasar Badung berada sekitar lapangan Puputan Badung kini, tepat di sebelah selatan Puri Denpasar (Gedung Jaya Sabha).
Namun saat Badung dikuasai Belanda, pasar tersebut dipindah ke barat, dekat Tukad Badung.
Taman yang didirikan oleh Kyai Jambe Ksatrya kemudian dikenal dengan nama Denpasar.
Denpasar berkembang sebagai pusat kekuasaan saat I Gusti Ngurah Made Pemecutan mengambil alih kekuasaan Kyai Jambe Ksatrya.
I Gusti Ngurah Made menjadikan Taman Denpasar sebagai lokasi puri.
Sementara itu saat Cokorda Alit Ngurah dinobatkan sebagai regent Bandung pada tahun 1929 ia membangun sebuah puri yang dikenal dengan nama Puri Satria.
Disebutkan jika Puri Denpasar sudah dihancurkan oleh Belanda saat perang Puputan Badung.
Bekas Puri Denpasar kemudian digunakan sebagai kantor Asisten Residen Bali Selatan serta Kontroleur Badung.
Seiring berjalannya waktu, setelah Indonesia merdeka, Kota Denpasar kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Provinsi Bali pada tanggal 23 Juni 1960. Diketahui sebelumnya, ibu kota Provinsi Bali berada di Singaraja.
Sumber:
denpasarkota.go.id
denpasarkota.bps.go.id
regional.kompas.com (Penulis/Editor: Rachmawati)