"Si terlapor (pelaku) ini jam setengah tiga belum sampai di tempat makan. Di telepon oleh temannya dan dia juga sudah di-note jangan terkejut nanti dan siapkan mental, si terlapor enggak tahu aturan di Karen's Diner, kira-kira gitu," kata Kepala Polisi Sektor (Kapolsek) Kuta Utara Kompol Made Pramasetia, Jumat.
Baca juga: Selundupkan 18 Penyu Hijau, 2 Warga di Bali Ditetapkan Tersangka
Pramasetia mengatakan, karena belum juga datang hingga pukul 15.00 Wita, rekannya kembali menelepon pelaku, namun yang berbicara kali ini adalah korban, yang merupakan salah satu staf di restoran tersebut.
"Karena belum datang juga ditelepon kembali oleh temannya, yang bicara langsung staf Karen's. Langsung menyampaikan, berdasarkan keterangan mereka, 'lu lagi di mana, lama sekali lu enggak datang', kira-kira begitu. 'Mukamu datar lagi'," kata Pramestia menirukan ucapan staf Karen's.
Baca juga: Anjing yang Diseret Ibu-ibu Bermotor di Bali Ternyata Titipan Temannya
Kepada polisi, KT mengaku kesal dengan perkataan tak sopan dari korban tersebut. Apalagi, mereka juga tidak pernah kenal sebelumnya.
"Jadi si terlapor menurut keterangannya dalam pemeriksaan agak sedikit emosi, enggak pernah kenal kok tiba-tiba ngomong begitu, sampai di kirim share lok, di kirim alamatnya lu buruan ke sini, dengan agak marah sedikit (terlapor) kok seperti ini sih teleponnya," kata Pramasetia.
Ia mengatakan, setelah tiba di restoran tersebut, pelaku langsung melabrak korban dan menanyakan tujuannya menelepon dengan kata-kata kasar.
Korban lalu menjelaskan Standar Operasional Prosedur (SOP) di restoran tersebut, namun tetap dengan gaya judes.
Baca juga: Selundupkan 18 Penyu Hijau, 2 Warga di Bali Ditetapkan Tersangka
Saat itulah pelaku semakin tersulut emosinya dengan mengambil lembaran SOP tersebut dan langsung membantingnya ke lantai.
Melihat hal itu, beberapa staf di restoran tersebut datang dan langsung menenangkan pelaku.
Saat pelaku sudah mulai mengontrol emosinya, korban malah tetap memakai SOP restoran tersebut saat menunjukkan menu makanan.
Hingga akhirnya, emosi pelaku semakin memuncak dan terjadilah penganiayaan tersebut. Pelaku menarik rambut korban hingga rontok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.