Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Koster Tutup Pendakian Gunung Agung di Bali, Pemandu Pasrah

Kompas.com - 23/06/2023, 16:59 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com- Ketua Pemandu Pendaki Gunung Agung Jalur Edelweis, Mangku Komang Kayun, mengaku hanya bisa pasrah dengan rencana Gubernur Bali Wayan Koster menutup aktivitas pendakian gunung di Pulau Dewata, termasuk Gunung Agung Bali.

Menurutnya, dari sekitar 97 orang pemandu setempat, hanya sebagian yang sepakat dengan rencana orang nomor satu di Bali tersebut.

Baca juga: Kukuh Larang Pendakian Gunung di Bali, Koster: Im Sorry, Saya Berpikir Jangka Panjang

Sedangkan, sebagian lagi terpaksa menerima kebijakan itu meskipun belum sepenuhnya sepakat.

"Itu kan daerah, beliau yang mengatakan seperti itu tapi kami sebagai rakyat kecil apa boleh buat, tetap mengikuti aturan dari atas. Kami di sini masih 50 persen lah, bukan sepakat. Tapi karena itu aturan apa boleh buat," kata dia saat dihubungi pada Jumat (23/6/2023).

Baca juga: Soal Larangan Pendakian Gunung di Bali, Wagub Sebut Jaga Tempat Suci dan Masih dalam Kajian

Ia mengatakan, sejak wacana itu bergulir sudah banyak turis yang membatalkan trip pendakian ke Gunung Agung meski sudah memesan tiket.

Padahal, penutupan Gunung Agung belum resmi dilaksanakan karena menunggu terbitnya peraturan daerah. Aktivitas pendakian masih diizinkan dengan syarat menggunakan pemandu lokal.

Dari sembilan jalur pendakian, baru dua yang sudah ditutup. Yakni, jalur pendakian lewat Pura Pengubengan Besakih dan Pura Pasar Sebudi, Selat.

"Tapi itu bisa dijajaki sama pemandu kalau memang benar-benar mengikuti aturan dan tidak melanggar aturan memakai pemandu setempat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kami sementara belum menutup pendakian jalur edelweis," kata dia.

"Apa yang disampaikan pak gubernur betul gunung-gunung di Bali, khususnya Gunung Agung adalah gunung yang disucikan dari leluhur orang Bali, agama Hindu sampai sekarang. Jadi, pendakian itu wajib menjaga kesucian. Jadi pendaki wajib mengikuti aturan sebelum ada tindakan lebih lanjut," sambungnya.

Kayun mengatakan, akan mengambil pekerjaan yang ditawarkan pemerintah untuk menjadi tenaga kontrak penjaga hutan atau disebut Jaga Wana Kerthi.

Dia berharap apabila kebijakan itu terlaksana bisa mendapat gaji yang sesuai dengan pendapatan mereka, yakni sekitar Rp 6-10 juta per bulan.

"Kami tetap menerima (jadi pegawai kontrak) yang penting kami dapat pekerjaan," kata dia.

Baca juga: Kagetnya Mahasiswa Pecinta Alam Bima, Bertemu dan Diskusi dengan Menteri Nadiem di Jalur Pendakian Gunung Tambora

Terpisah, Gubernur Bali Wayan Koster mengklaim rencana kebijakannya tersebut telah mendapat respons positif dari pemandu maupun pemangku kepentingan di Gunung Agung, Karangasem, Bali.

Menurutnya, mereka sepakat dengan kebijakan itu demi menjaga kesucian Gunung Agung.

"Saya sudah bertemu dengan kepala desa, bendesa adat, forum peduli hutan, dan pemandu semuanya setuju untuk melakukan penutupan pendakian ke Gunung Agung karena Gunung Agung termasuk kawasan suci," katanya kepada wartawan di Bandara Ngurah Rai, Badung, Bali, pada Kamis (22/6/2023).

Koster mengatakan, aktivitas wisata di Gunung Agung rencananya akan dibatasi hanya sampai di bawah kaki gunung.

Selanjutnya, Koster akan bertemu dengan pihak desa dan pemandu di Gunung Batur, Kintamani, Kabupaten Bangli, untuk membahas penutupan aktivitas wisata di gunung tersebut.

"Akan dikumpulkan (kepala desa dan pemandu Gunung Batur), sekarang baru Gunung Agung, klir," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Pengangguran di Buleleng 17.051 Orang, Disnaker Ungkap Penyebabnya

Jumlah Pengangguran di Buleleng 17.051 Orang, Disnaker Ungkap Penyebabnya

Denpasar
Buruh Proyek Tewas Tertimbun Tanah di Tabanan

Buruh Proyek Tewas Tertimbun Tanah di Tabanan

Denpasar
Desa di Bali Ini Beri Beasiswa Pendidikan untuk Warganya yang Miskin

Desa di Bali Ini Beri Beasiswa Pendidikan untuk Warganya yang Miskin

Denpasar
103 WNA Sindikat Internasional Penipuan Daring Sewa Vila Mewah di Tabanan untuk Beraksi

103 WNA Sindikat Internasional Penipuan Daring Sewa Vila Mewah di Tabanan untuk Beraksi

Denpasar
Masa Jabatan Kades Tersangka Narkoba di Buleleng Tetap Diperpanjang

Masa Jabatan Kades Tersangka Narkoba di Buleleng Tetap Diperpanjang

Denpasar
WN Inggris Dirampok di Bali, Kepala Dipukul Balok dan Kamera Dirampas

WN Inggris Dirampok di Bali, Kepala Dipukul Balok dan Kamera Dirampas

Denpasar
WNA Pelanggar Lalu Lintas di Bali Bakal Dideportasi

WNA Pelanggar Lalu Lintas di Bali Bakal Dideportasi

Denpasar
Lolos Pidana, 103 WN Taiwan Terlibat Kasus Penipuan Daring Bakal Dideportasi dari Bali

Lolos Pidana, 103 WN Taiwan Terlibat Kasus Penipuan Daring Bakal Dideportasi dari Bali

Denpasar
103 WN Taiwan yang Diringkus Imigrasi di Bali Ternyata Sindikat Internasional Penipuan Daring

103 WN Taiwan yang Diringkus Imigrasi di Bali Ternyata Sindikat Internasional Penipuan Daring

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 28 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Denpasar
Jaksa Bakal Sita Aset Terdakwa TPPO jika Tak Bayar Restitusi Korban

Jaksa Bakal Sita Aset Terdakwa TPPO jika Tak Bayar Restitusi Korban

Denpasar
Pelaku Wisata Bali Setuju Wisman Tak Bayar Pungutan Disanksi Tipiring

Pelaku Wisata Bali Setuju Wisman Tak Bayar Pungutan Disanksi Tipiring

Denpasar
103 WNA di Bali Ditangkap Imigrasi, Diduga Terlibat Kejahatan Siber

103 WNA di Bali Ditangkap Imigrasi, Diduga Terlibat Kejahatan Siber

Denpasar
Bayi Dibuang ke Laut di Gianyar, Sempat Dimasukkan Jok Motor, Sang Ibu adalah Siswi PKL

Bayi Dibuang ke Laut di Gianyar, Sempat Dimasukkan Jok Motor, Sang Ibu adalah Siswi PKL

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com