Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Minta WNA Nakal di Bali Ditindak Tegas Secara Santun

Kompas.com, 6 Oktober 2023, 22:00 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meminta pihak aparat keamanan bersikap tegas tapi santun menyikapi masih ada warga negara asing (WNA) yang nakal di Bali.

"Kepada aparat penegak hukum sudah kita koordinasikan untuk bersikap tegas namun santun dalam menyampaikan peraturan-peraturan termasuk juga kearifan adat, budaya dan lokal masyarakat," katanya di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Kuta Selatan, Badung, Bali, Jumat (6/10/2023).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali bersama Kemenparekraf sudah menyosialisasikan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do and don'ts) selama berwisata di Pulau Dewata sejak awal tahun 2023.

Baca juga: Polda Bali Terjunkan 3.956 Polisi RW untuk Awasi WNA Nakal

Apabila masih ada ditemukan WNA yang berbuat nakal itu disebabkan ketidaktahuan mereka. Sandiaga berharap WNA nakal itu dibina oleh aparat keamanan setempat.

"Jadi ini akan terus kita tekankan dan kita komunikasikan, kita sosialisasikan, kita bina. Banyak yang melanggar peraturan, berulah. Itu tanda ketidaktahuan mereka dan ini yang akan lebih masif kita sosialisasikan," katanya.

Sandiaga menambahkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali terus meningkat pasca-pandemi Covid-19. Dia optimistis target jumlah kunjungan wisatawan mancanegara lima juta ke Bali tercapai pada tahun 2023.

Peningkatan jumlah kunjungan ini berbanding terbalik dengan kasus WNA yang nakal di Pulau Dewata.

"Saya menerima banyak apresiasi bahwa ketegasan kita ini bukannya mengurangi jumlah kunjungan wisatawan ke Bali justru meningkat, angkanya diatas 19 persen," katanya.

Berdasarkan catatan Dinas Pariwisata Bali, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat pasca Covid-19. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara per Agustus 2023 mencapai 3,4 juta. Hal ini sudah mendekati kondisi normal pada tahun 2018 yang mencapai 6 juta orang.

Sementara itu, berdasarkan catatan Kompas.com, ulah WNA nakal di Bali terus menjadi sorotan beberapa waktu belakangan ini.

Di antaranya, WN Italia berinisial LS (36) bersetubuh dengan perempuan diduga WNI di depan rumah warga di salah satu gang Jalan Kayu Aya, Kelurahan Seminyak, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, pada Sabtu (9/9/2023) pukul 00.45 Wita.

Kemudian, WN Inggris inisial AM (29) menampar dan mendorong polisi karena tak terima ditilang di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (19/9/2023).

Baca juga: Imigrasi Bentuk Satgas Khusus Awasi WNA Nakal di Bali, Sebulan 100 Kali Operasi

Imigrasi dan pihak kepolisian sepakat mendeportasi LS dan AM dari Bali atas perbuatannya.

Teranyar, sebuah video memperlihatkan seorang pria WNA bermeditasi dalam kondisi telanjang di area pelinggih pura di Bali, viral di media sosial Instagram. Petugas Imigrasi dan polisi masih mencari keberadaan WNA tersebut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau