Luhut Sebut Jokowi Ingin Transisi Kepresidenan Berjalan Mulus

BADUNG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo berharap transisi kepresidenan pada tahun 2024 berjalan dengan mulus.

Selain itu, Jokowi juga berencana akan mengenalkan presiden terpilih kepada kepala negara sahabat. Seperti, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ).

"Arahan Pak Presiden, Pak Luhut nanti kalau ada presiden terpilih, saya akan mengenalkan presiden terpilih itu ke teman-teman saya, kepala- kepala negara MBS, MBZ," katanya dalam acara evaluasi Kinerja Kemenko Marves 2023 Menuju Indonesia Emas 2045 di Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (22/11/2023).

Baca juga: Luhut Angkat Bicara Soal Gibran: Kalau Bagus Kita Dorong

"Demikian beliau sebutkan, tujuan saya adalah proses transisi itu atau serah terima (kepresidenan) berjalan smooth (mulus)," lanjutnya.

Menurut Luhut, keinginan Jokowi tersebut agar presiden terpilih langsung berkerja dan mengejar target Indonesia Emas 2045.

"Tidak menunggu waktu lama untuk bisa langsung dikerjakan. Karena kita berpacu dengan konteks membawa Indonesia 2045, siapa pun nanti presidennya yang akan datang," katanya.

Baca juga: Kembali ke Kabinet, Luhut: Terima Kasih kepada Masyarakat yang Sudah Doakan Saya

Luhut mengatakan, Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi di angka 6 persen untuk menyambut bonus demografi 2045.

Oleh sebab itu, program kerja yang telah disiapkan oleh Presiden Jokowi perlu dilanjutkan oleh presiden terpilih nantinya.

"Ini bukan soal popularitas soal how do you execute, kalau kita mau tumbuh 6 persen lebih karena bonus demografi 2030 akan habis," katanya.

"Itu akan orangtua dan itu akan jadi beban. Jangan kita lihat angin surganya saja, kita lihat potensi masalah ke depan kalau kita tidak hati-hati," kata dia.

Adapun program kerja yang harus dilanjutkan yakni melanjutkan hilirisasi industri dan industrialisasi, meningkatkan efesiensi ekonomi melalui digitalisasi dan pembangunan infrastruktur.

Kemudian, transisi energi menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan pangan.

Berikutnya, memperkuat kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif, dan memperbaiki kualitas pendidikan, riset dan teknologi.