Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Hari Libur Lokal di Bali Januari 2024

Kompas.com - 03/01/2024, 23:01 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Provinsi Bali menjadi daerah dengan hari libur terbanyak di Indonesia.

Hali ni karena selain hari libur nasional yang diatur pemerintah pusat, terdaat pula hari libur lokal yang sifatnya fluktuatif.

Baca juga: Daftar Hari Libur Lokal di Bali 2024

Penetapan hari libur lokal di Bali dilakukan melalui surat edaran yang diterbitkan oleh Gubernur Bali yang ditentukan berdasarkan pada Hari Raya Suci Hindu.

Penetapan hari libur lokal ini bertujuan agar masyarakat bisa melaksanakan upacara keagamaan sesuai dengan swadharmanya.

Baca juga: Canang Sari, Sarana Persembahyangan Masyarakat Hindu Bali

Sesuai SE Gubernur Bali Nomor 7 Tahun 2023 tentang Hari Libur Nasional, Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali Tahun 2024, terdapat satu hari libur lokal pada bulan Januari.

Hari libur lokal di Bali pada bulan ini jatuh pada hari Selasa, 9 Januari 2024 yang merupakan Hari Raya Siwaratri.

Baca juga: Penjor, Simbol Naga Basuki yang Sakral bagi Umat Hindu di Bali

Dilansir dari laman djkn.kemenkeu.go.id, Hari Raya Siwaratri adalah hari suci yang dirayakan setahun sekali selama Tilem atau bulan mati ketujuh sesuai kalender Hindu Bali.

Perayaan Hari Raya Siwaratri dilakukan dengan melaksanakan pemujaan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Sang Hyang Siwa.

Sementara itu, merujuk pada asal katanya, Siwaratri berasal dari kata “Siwa” yang berarti dewa atau dalam bahasa sansekerta berarti jenis, penuh harapan dan pemaaf, dan “Ratri” yang berarti malam atau kegelapan.

Sehingga jika dirangkai menjadi maka kata Siwaratri dapat diartikan sebagai puncak malam.

Sehari sebelum malam Siwaratri, umat Hindu tidak tidur dan diharuskan melakukan beberapa ritual atau brata, yaitu Mona Brata, Upawasa, dan Jagra.

Mona Brata adalah kegiatan menahan diri dalam kata-kata atau diam dan tidak berbicara.

Hal ini dilakukan untuk membiasakan berbicara dengan kendali penuh, sehingga kata-kata yang tidak perlu tidak muncul.

Ritual ini berlangsung selama 12 jam dari pagi hingga malam, tepatnya pukul 06.00 hingga 18.00 WITA.

Upawasa adalah mengatur makan dan minum, bermakna mengatur diri sendiri dari keterikatan duniawi (warigya) yang dilakukan selama 24 jam.

Jagra adalah kegiatan mengendalikan tidur atau terjaga, agar panca indera dibuka sepenuhnya dan diisi dengan ajaran suci untuk tetap mawas diri. Ritual ini berlangsung selama 36 jam.

Dilihat dari maknanya, Hari Raya Siwaratri sendiri tidak lepas dari cerita Lubdaka yang ditulis oleh Mpu Tanakung, yaitu sebagai momen atau malam yang baik untuk introspeksi diri dan merenungkan segala dosa untuk menyambut masa depan yang lebih baik.

Namun saat ini sebagian masyarakat masih salah mengartikan malam Siwaratri sebagai malam tobat atau penghapusan dosa.

Padahal pemahaman ini salah karena bertentangan dengan ajaran agama Hindu yang meyakini hukum Karma Phala.

Dalam hukum Karma Phala, tidak ada penghapusan dosa karena apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai.

Akan lebih tepat apabila memaknai malam Siwaratri sebagai waktu merenungi dosa-dosa, sebagai pengingat untuk meningkatkan hidup menjadi lebih baik.

Sumber:
bkpsdm.baliprov.go.id  
djkn.kemenkeu.go.id  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Mengenal Ritual Segara Kerthi, Kearifan Lokal Pemuliaan Air di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

8 Kepala Negara dan 105 Menteri Dipastikan Hadiri WWF ke-10 di Bali

Denpasar
Heboh soal 'New Moscow' di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Heboh soal "New Moscow" di Peta Canggu Bali, Sandiaga: Di Jakarta Ada K-Town

Denpasar
Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju 'Study Tour' Ditiadakan

Menparekraf Sandiaga Uno Tak Setuju "Study Tour" Ditiadakan

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Denpasar
Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Suku Lamalera, Pemburu Paus yang Ulung dari Lembata

Denpasar
Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Negara Maritim tapi Belum Ada Kapal Riset Laut Canggih, Luhut: Memalukan

Denpasar
Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Luhut: Jangan Ada Menteri 'Track Record' Tidak Bagus

Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Luhut: Jangan Ada Menteri "Track Record" Tidak Bagus

Denpasar
Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Viral Nama New Moscow di Peta Canggu Bali, Polisi: Cuma Orang Iseng

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Menilik Lab Narkoba Rahasia di Bali, Barang Terlarang Diracik di Bunker Vila

Denpasar
9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

9.477 Delegasi dari 104 Negara Hadir di WWF 2024 Bali

Denpasar
Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Buntut Adanya Pabrik Narkoba di Bali, Luhut Minta Pengawasan WNA Masuk Indonesia Diperketat

Denpasar
Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi 'Koki' Pabrik Narkoba Bali

Saudara Kembar Asal Ukraina Jadi "Koki" Pabrik Narkoba Bali

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com