Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Umat Islam di Bali Shalat Tarawih dalam Sunyi di Hari Nyepi...

Kompas.com - 12/03/2024, 09:39 WIB
Rachmawati

Editor

“Bagi umat Hindu Bali, bisa saja menyepi di tempat yang ramai – misalnya yang berada di luar Bali di Jakarta, Surabaya, di kota-kota besar yang ramai – tetapi untuk Bali, alam Bali membutuhkan secara mutlak suasana sepi, hening, aman, damai, dan membahagiakan saat Hari Raya Nyepi,” ujar dia

Meskipun begitu, Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan bahwa tentunya Bali “harus menerima para pendatang dengan berbagai agama, adat, suku, bangsa, dan tradisi.”

Karena itu, ketika Hari Raya Nyepi bertepatan dengan shalat tarawih pertama pada 11 Maret 2024, solusi yang diambil adalah pelaksanaan shalat tarawih di masjid atau mushala terdekat tanpa pengeras suara atau di rumah masing-masing.

Menurut Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet, hal ini “sudah diatur sedemikian rupa” sehingga shalat tarawih berjalan dan Hari Raya Nyepi tidak tercederai. Ini, lanjutnya, menunjukkan toleransi, kekompakan, dan kebersamaan antara umat Hindu Bali dan umat-umat lainnya sedari dulu.

Baca juga: Nyepi 2024, Akses Wisata Taman Nasional Bali Barat Tutup Total

Secara terpisah, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Nyoman Kenak, mengatakan pihaknya menginginkan adanya toleransi aktif dan bukan toleransi pasif pada pelaksanaan Nyepi tahun 2024.

“Bagi umat Islam yang lama di Bali dan paham esensi Nyepi yang berlangsung hanya satu hari saja – tidak ada keluhan. Toleransi ini patut ditiru oleh generasi muda saat ini,” ujar dia.

Sementara Halili dari Setara Institute menyebut ibadah Nyepi adalah kewajiban bagi umat Hindu dalam ajaran agama mereka. Sementara shalat tarawih hukumnya sunnah dan berlangsung sebulan penuh sepanjang Ramadhan.

“Dalam konteks itu, berkorban dengan membatasi diri atau 'mengurangi' sendiri derajat keramaian dalam penyelenggaraan tarawih untuk menghormati Nyepi yang hanya sehari, menurut saya sesuatu yang dengan mudah dilakukan oleh umat Islam,” ujar Halili.

Baca juga: Kata Media Asing soal Peringatan Nyepi di Bali

Esensi Nyepi

Tugus, 28, seorang warga Hindu Bali yang tinggal di Kerobokan, mengaku paham esensi dari “menyepikan seluruh Bali”.

“Soalnya kalau enggak semua Nyepi, ada yang dikasih ke sana ke mari, suasana Nyepi-nya enggak dapet,” ujarnya.

Meski begitu, Tugus mengerti kondisi Nyepi tahun ini kondisinya berbeda karena memasuki bulan puasa.

“Aku berharap yang tarawih ada inisiatif untuk enggak pakai speaker [alat pengeras suara] aja sih,” ujarnya.

“Tapi itu kembali ke mereka. Hak untuk beribadah dengan caranya mereka. Dan bagaimana mereka beribadah dengan caranya mereka.”

Baca juga: Nyepi ala Bali

Kembali ke Idan, dirinya merasa solusi yang ada saat ini sudah cukup dengan mengizinkan warga yang ingin tarawih di masjid dengan berjalan kaki dan tidak menggunakan pengeras suara.

“Tapi memang dari pihak desa dan masjid menghimbau agar shalat tarawih sebaiknya di rumah saja,” ujar Idan, yang mengaku sama sekali tidak ada masalah apabila tarawih harus dilaksanakan di rumah.

Apalagi, menurutnya, hanya ada satu hari Nyepi selama satu tahun untuk umat Hindu Bali.

“Lagipula [bulan] Ramadhan ada 30 hari. Jadi di hari-hari lain umat Islam bisa melaksanakan tarawih di masjid seperti biasa.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Jual Makanan Olahan Daging Anjing, Pedagang di Buleleng Divonis Hukuman Percobaan

Denpasar
Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Buntut Taruna Tewas Dianiaya Senior, Direktur STIP Jakarta Dibebastugaskan

Denpasar
Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Tangisan Ibu Taruna STIP ke Menhub: Beri Kami Keadilan Seadil-adilnya

Denpasar
Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Ketua Golkar Bali Daftar Bakal Calon Bupati Buleleng ke Nasdem

Denpasar
Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Ketua DPRD Buleleng Daftar Bakal Calon Bupati di PDI-P

Denpasar
Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Kecewa Pemerintah, Warga di Bali Ramai-ramai Unggah Jalan Rusak ke Media Sosial

Denpasar
Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Bey Masih Cari Solusi untuk Warga Terdampak Ledakan Gudang Amunisi di Bogor

Denpasar
Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat 'Video Call'

Satu Keluarga Tewas dalam Kebakaran di Denpasar, Kakak: Sempat "Video Call"

Denpasar
Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Penjual Obat Kuat Ilegal di Bali Ditangkap Setelah Beroperasi 2 Tahun

Denpasar
Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Kebakaran Rumah Kontrakan di Bali Tewaskan 1 Keluarga, Damkar: Akses ke TKP Sulit

Denpasar
Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Satu Keluarga Meninggal dalam Kebakaran di Sasetan Denpasar, Warga Sempat Dengar Teriakan Minta Tolong

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Denpasar
Sehari, Ada 2 Pekerja Seks Online di Bali yang Tewas Dibunuh Pelanggan

Sehari, Ada 2 Pekerja Seks Online di Bali yang Tewas Dibunuh Pelanggan

Denpasar
ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

ABK di Pelabuhan Benoa Bali Bunuh Pekerja Seks di Kamar Kos, Korban Dicekik Kabel Catok Rambut

Denpasar
Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Kebakaran Rumah Kos di Bali, 3 Orang Tewas

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com