Ia mengaku batu mengetahui acara tersebut saat menjelang acara.
Meski demikian ia menegaskan acara itu bukan bagian dari program resmi sekolah.
"Acara colour party ini atas inisiatif anak-anak yang lulus. Memang mereka minta izin ke sekolah namun kami tidak mengetahui apa itu colour party," ujar Nyoman, dikonfirmasi Minggu (11/5/2025) di Buleleng.
Baca juga: Video Viral, Anggota DPRD di Lampung Sawer DJ di Panggung, Hatami: Itu Acara Keluarga
Pembiayaan acara tersebut pun berasal dari siswa dengan persetujuan orang tua.
Sekolah, kata dia, sejak awal hanya memberikan izin untuk kegiatan bermain bubuk warna.
Ia mengaku sedari awal mengetahui jika acara tersebut mengundang DJ sebagai penampil.
"Kami tau ada DJ itu. Karena melihat ada tenda yang dipasang di lapangan basket, yang katanya itu untuk DJ-nya," ujarnya
"Namun memang salahnya, DJ yang diundang siswa kami berpakaian seksi. Sehingga kami menyampaikan permohonan maaf," imbuh dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang