Seorang pedagang sayur di Pasar Badung, Nengah Sariani, juga sangat terkejut dengan apa yang dialaminya saat itu. Perempuan asal Kabupaten Karangasem itu sudah 21 tahun berjualan dan belum pernah mengalami bencana seperti itu.
"Saya seperti dikepung, dijebak oleh air," kata dia.
Pedagang yang lain juga menuturkan hal yang sama. Mereka merasa air datang begitu cepat, entah dari mana.
Seketika saja genangan air yang awalnya hanya setinggi mata kaki, semakin tinggi dan menghanyutkan barang-barang.
Pada banjir-banjir sebelumnya, apabila genangan air sampai setinggi mata kaki, biasanya akan cepat surut dan mengering.
Karenanya, mereka hanya menunggu dan tak lari menyelamatkan diri.
"Jadi pedagang-pedagang yang sudah tua, tidak mau lari saat kami teriak. Mereka pikir akan surut seperti dulu. Kasihan, mereka hanyut, tak sempat lari," tambah Sariani.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang