BULELENG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Buleleng tak menemukan kasus hepatitis akut misterius pada anak di wilayah itu hingga saat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Buleleng Sucipto mengatakan, semua daerah termasuk Buleleng memiliki potensi dan risiko yang sama tertular hepatitis akut misterius. Apalagi, sumber penularan belum diketahui.
Baca juga: Kakak Adik di Buleleng Curi Uang Rp 20 Juta Milik Pedagang Sayur, Dipakai untuk Judi
“Secara spesifik kami belum menerima instruksi apapun soal adanya kasus penularan penyakit hepatitis akut tersebut," jelas Sucipto saat dikonfirmasi, Rabu (11/5/2022).
"Hanya saja kami sudah meminta kepada semua faslitas kesehatan untuk waspada jika ada gejala-gejala seperti itu muncul,” imbuhnya.
Dinas Kesehatan Buleleng mengambil langkah antisipasi jika ditemukan kasus tersebut.
Di antaranya melakukan surveilans epidemiologi di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan rumah sakit. Untuk melakukan pemantauan dan monitor jika ditemukan sindrom seperti itu pada anak.
"Kalau ada gejala yang menyerupai agar segera dilaporkan. Dengan demikian kami bisa lakukan tindakan cepat dan tepat untuk antisipasi,” tambahnya.
Menurut Sucipto, langkah umum yang diminta untuk dilakukan masyarakat, yakni menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat.
Di antaranya tetap mengenakan masker di tempat umum hingga menuci tangan menggunakan sabun.
Selain itu, jika memastikan makananan yang dimakan benar-benar bersih dan dalam kondisi matang penuh. Serta tidak bertukar makanan maupun alat makan dengan orang lain.
Baca juga: 6 Orang Terjaring Sidak Penduduk Pendatang di Buleleng Bali
"Juga hindari kontak dengan orang sakit ataupun membatasi kegiatan outdoor seperti berenang atau aktivitas lain di areal publik,” ujarnya.
Karena sumber penularan hepatitis akut misterius ini belum jelas, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi standar kesehatan. Hal ini sebagai langkah antisipasi agar terhindar dari kemungkinan tertular.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.