Pria ODGJ di Karangasem Diduga Bongkar Kuburan Janin dan Bawa Jasad ke Pinggir Jalan

KARANGASEM, KOMPAS.com - Warga Banjar Dinas Pauman, Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, digegerkan dengan temuan jasad janin di pinggir jalan raya desa setempat.

Kapolsek Karangasem, AKP I Putu Sunarcaya, mengatakan janin itu ditemukan terbungkus kain kafan Rabu (21/12/2022) sekitar pukul 08.00 Wita.

Baca juga: Kasus Kematian akibat Rabies di Buleleng Tertinggi di Bali, Ada 13 Orang Meninggal

Aparat kepolisian Unit Reskrim Polsek Karangasem dan Unit Identifikasi Polres Karangasem lalu mendatangi lokasi penemuan jasad janin dan melalukan olah TKP.

Pemeriksaan juga dilakukan oleh tim dokter dari Puskesmas Karangasem 2.

"Setelah kami lakukan olah TKP, memang benar orok tersebut merupakan janin manusia. Hasil pemeriksaan dokter, diperkirakan janin tersebut lahir sekira 5-6 jam dan belum ditemukan jenis kelaminnya," jelasnya, dikonfirmasi Kamis (22/12/2022) di Karangasem.

Baca juga: 165 Bangunan Rusak akibat Gempa Bumi Karangasem, Kerugian Ditaksir Rp 964 Juta

Ia menjelaskan, janin tersebut sebelumnya dikubur di setra (kuburan) desa adat.

Seorang pria pengidap gangguan jiwa (ODGJ) berinsial IMR, diduga membongkar kuburan janin tersebut. Ia kemudian diduga membawa janin itu hingga ditemukan warga di pinggir jalan raya.

"Ada saksi yang melihat IMR membawa tas kresek yang di dalamnya berisikan kain kasa dan duduk sambil mengibaskan kain tersebut," ujarnya.

Ia menyebutkan, diketahui sebelumnya, Selasa (21/12/2022) sekitar pukul 02.00 Wita keluarga Ni Luh Candri melakukan upacara pemakaman janin di kuburan desa adat setempat.

"Ni Luh Candri mengakui bahwa pemilik janin tersebut adalah anaknya yang mengalami keguguran. Diakui janin itu memiliki kemiripan dengan janin milik anaknya yang di kubur di Setra Desa Adat Seraya," ujarnya.

Untuk memastikan kembali, aparat kepolisian bersama keluarga Ni Luh Candri membongkar kuburan janin tersebut.

"Janin yang dikubur sudah tidak ada, sehingga diduga orok yang ditemukan di pinggir jalan adalah milik pihak keluarga I Ketut Candra. Atas kesepakatan keluarga, pengurus adat serta aparat desa, janin itu dikubur kembali," tutupnya.