BULELENG, KOMPAS.com - Banjir bandang yang menerjang Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, mengakibatkan pipa air milik kelompok warga putus. Masyarakat pun kesulitan mengakses air bersih.
Kepala Desa Banyupoh, Ketut Bijaksana mengatakan, pipa yang digunakan untuk menyalurkan air bersih dari dalam sumur milik 19 kelompok warga hanyut terseret banjir.
Masing-masing kelompok itu hingga saat ini masih memperbaiki pipa yang terputus secara swadaya.
Baca juga: BPBD Catat Kejadian Bencana Alam di 50 Titik di Buleleng Selama 4 Hari, Kerugian Rp 1,3 Miliar
"Kami bekerja sama dengan PDAM, Dinas Damkar dan BPBD Buleleng menyuplai kebutuhan air bersih untuk warga terdampak," katanya, dikonfirmasi Senin (13/2/2023).
Ia menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih berupa MCK dan perkebunan, masyarakat di desa tersebut membentuk beberapa kelompok dan membuat sumur bor.
Air sumur itu lalu disalurkan ke puluhan kepala keluarga (KK) di desa. Namun, pipa tersebut putus akibat tersapu material banjir bandang.
Ia menambahkan, total kerugian yang dialami oleh warga akibat musibah ini diperkirakan mencapai Rp 300 juta lebih.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang 2 Dusun di Buleleng, Pura dan Puluhan Rumah Rusak
Selain merusak jaringan pipa distribusi air, banjir juga merusak rumah warga dan perkebunan. Bahkan ternak milik warga juga tersapu banjir bandang.
Kepala Pelaku Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, pihaknya menyuplai air bersih kepada warga terdampak.
"Kami suplai air bersih, sambil menunggu pengerjaan dari perbaikan pipa yang rusak dari kelompok masyarakat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.