Editor
KOMPAS.com - Sebuah helikopter jatuh di sekitar Pantai Suluban, Kecamatan Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada Jumat (19/7/2024).
Helikopter yang dipiloti oleh Dedi Kurnia asal Indonesia itu lepas landas dari helipad Garuda Wisnu Kencana pada pukul 14.300 Wita.
Dilaporkan pilot dan seluruh penumpang dalam kondisi selamat dan berikut 7 fakta jatuhnya helikopter tersebut:
Dalam sejumlah video yang tersebar di grup aplikasi bertukar pesan WhatsApp, memperlihatkan adanya senar layang-layang yang tersangkut di baling-baling helikopter tersebut.
Namun Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Gusti Ngurah Yudistira belum bisa memastikan penyebab helikopter jatuh.
Sementara itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, helikopter PK-WSP type Bell 505 yang jatuh Suluban, Pecatu itu adalah milik PT Whitesky Aviation.
Baca juga: Helikopter yang Jatuh di Bali Sempat Terbang Rendah, lalu Terdengar Dentuman
Kepala Kantor Basarnas Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan lima orang dalam helikopter berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.
Pilot helikopter adalah Dedi Kurnia asal Indoneia. Sementara tiga penumpang lainnya adalah Eloira Decti Paskilah asal Indonesia, serta Chriestope Pierre Marrot Castellat dan Russel James Harris asal Australia.
Ketiganya dievakuasi ke RS Siloam menggunakan ambulans. Sementera satu korban selamat lainnya adalah Oki, selalu kru. Selain itu disebutkan ada beberapa korban yang mengalami patah tulang.
Baca juga: Helikopter Jatuh di Bali Usai 4 Menit Lepas Landas
Pihak kepolisian memasang garis polisi dalam peristiwa helikopter jatuh di Suluban, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (19/7/2024).Belum lama mengudara, sekitar empat menit. helikopter yang dipiloti Dedi Kurnia asal Indonesia itu dilaporkan jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.
Di video yang beredar, tampak helikopter berwarna putih terbalik di bawah tebing. Untuk bagian ekor helikopter hancur dan hanya menyisakan puing-puing. Sementara bagian badannya masih utuh.
Seorang warga bernama I Wayan Agus Sidiantara alias Tumpling (30), mengaku sempat melihat detik-detik helikopter tersebut terjatuh.
Ia mengataan sempat melihat helikopter terbang cukup rendah sekitar 100 meter dari atap rumah warga. Tumpling menduga, helikopter tersebut akan melakukan pendaratan darurat di lahan kosong dekat rumahnya.
"Dia datang dari timur, helikopter terbang agak pendek. Paman saya bilang kok tiba-tiba ada helikopter yang mau mendarat di sini. Saya jawab enggak mungkin tapi terjadi itu dan menabrak tebing," kata dia saat ditemui di lokasi, pada Jumat (19/7/2024) malam.