Perang Puputan sendiri dimaknai sebagai perang hingga titik darah penghabisan.
Pada saat itu, I Gusti Ngurah Rai yang masih berusia 29 tahun gugur di medan perang bersama 95 orang pasukannya.
Nama I Gusti Ngurah Rai saat ini diabadikan sebagai nama Bandara Internasional Bali.
Untung Surapati merupakan seorang rakyat jelata yang berhasil naik jabatan sebagai penguasa di Pasuruan, Jawa Timur.
Untung Surapati yang memiliki nama asli Surawiraaji lahir di Bali tahun 1660.
Untung Surapati beberapa kali terlibat dalam pertempuran dengan pasukan VOC.
Puncaknya pada tahun 1686, Untung Surapati dan pasukannya berhasil membunuh 74 orang pasukan VOC, termasuk Kapten Tack yang menjadi pimpinan.
Atas restu dari Sultan Amangkurat II, Untung Surapati diizinkan untuk menguasai Pasuruan.
Untung Surapati lantas menjadi Bupati Pasuruan dengan gelar Tumenggung Wiranegara.
Memasuki tahun 1703, Mataram Islam terjadi perebutan tahta antara Amangkurat III dengan Pangeran Puger.
Amangkurat III yang kalah lantas melarikan diri ke arah Pasuruan dan minta perlindungan dari Untung Surapati.
Tentara gabungan VOC dan Mataram lantas menyerang Pasuruan.
Serangan pada 17 Oktober 1706 itu menewaskan Untung Surapati, tepatnya di Bangil.
Baca juga: Untung Surapati: Latar Belakang, Perjuangan, dan Akhir Hidup
Tokoh Bali yang menjadi Pahlawan Nasional berikutnya bernama I Gusti Ngurah Made Agung.
I Gusti Ngurah Made Agung merupakan pria asal Denpasar, Bali, yang pada tahun 1902 dinobatkan menjadi Raja Badung VII.