Cok Ace belum bisa memprediksi berapa jumlah perusahaan yang sudah menaikkan tarif pengurusan visa tersebut.
"Yang muncul baru satu (perusahaan) saya lihat, jadi menawarkan jalur cepat istilahnya. Sebenarnya wajar aja mungkin ada pasar yang membutuhkan itu, tapi ini kan menimbulkan (citra negatif terhadap pariwisata Bali) di luar. Mahal sekali, berapa kali lipat. Kalau cari untung yang wajar-wajar saja" tuturnya.
Baca juga: Sewa Helikopter ke Bali Usai Kuras Rp 2,4 Miliar dari Bobol 6 ATM, Pria Ini Ditangkap Polisi
Cok Ace mengaku telah melaporkan kasus ini kepada pemerintah pusat, terutama ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk ditindaklanjuti.
Pemprov Bali, lanjut dia, juga akan terus mengevaluasi kebijakan mencegah munculnya mafia-mafia lain berkaitan dengan wisman.
"Kita terus evaluasi, yang jelas pemerintah pusat, pemerintah daerah khususnya Pak Gubernur terus berupaya memberikan yang terbaik agar wisatawan tidak sulit (ke Bali), bahkan karantina pun kita usulkan untuk ditiadakan," jelasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang