Usaha Wirati untuk pulang ke Indonesia sempat terhambat. Bandara di Ukraina telah hancur digempur Rusia.
Alhasil, Wirati bersama rombongan menumpangi bus menuju ke Moldova lalu ke Rumania. Perjalanan panjang yang memakan waktu 25 jam tersebut dilaluinya dengan tegang.
Penumpang bus tak boleh melakukan pergerakan apa pun. Sepanjang perjalanan dari Ukraina, pandangan hanya lurus ke depan.
Namun, sesekali Wirati melirik keluar kaca jendela. Dia menyaksikan mayat korban perang bergelimpangan. Di sepanjang jalan, alutsista milik tentara Ukraina disiagakan.
Baca juga: 2 Opsi Evakuasi 9 Warga Binjai dan Langkat yang Masih Terjebak di Pabrik Chernihiv Ukraina
Bus yang ditumpangi Wirati harus melewati enam pos pengecekan. Dia bersama penumpang lainnya turun dari bus dengan merunduk menuju pos pengecekan.
"Ketika berhasil keluar dari Ukraina, baru bisa rileks sebentar. Sebelumnya tegang. Tidak boleh menengok kanan-kiri,” ujarnya.
Wirati akhirnya dipulangkan bersama 25 orang PMI lainnya yang sama-sama berasal Bali. Mereka tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Senin (7/3/2022).
Baca juga: 9 Warga Binjai dan Langkat Masih Terjebak di Chernihif Ukraina, Sempat Sembunyi di Bungker Pabrik
Dia pulang hanya membawa handphone, dompet, paspor, serta dokumen penting lainnya. Sisanya, hanya baju yang melekat di badan.
“Baju koper semuanya masih di sana," katanya.
Wirati mengaku bersyukur bisa kembali ke kampung halamannya. Kejadian itu, kata dia, membuatnya trauma. Padahal, dia baru meniti karir di Ukraina dan mulai jatuh cinta dengan negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.