Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Wapres Ma'ruf Amin Jadi Pembeli Pertama bagi Pedagang di Pantai Jerman Bali

Kompas.com, 11 Mei 2022, 11:32 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Kunjungan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin di Pantai Jerman, Tuban, Badung, Bali, membawa berkah tersendiri bagi pedagang pakaian setempat.

Ayu (52), salah penjual pakaian mengaku Ma'ruf Amin bersama sang istri, Wury Ma’ruf Amin, menjadi orang pertama yang belanja di lapaknya pada Selasa (10/5/2022).

Saat itu, Ma'ruf Amin memborong beberapa barang mulai dari topi, dompet, dan tas khas oleh-oleh Bali.

"Tadi belanja topi, tas, dompet. Kami senang karena beliau dapat berkunjung ke sini," kata Ayu dengan nada bahagia di lokasi, Selasa.

Ayu mengatakan, total uang yang keluar dari dompet orang nomor dua di Indonesia itu mencapai Rp 1.200.000.

Baca juga: Oleh-oleh di Bali, Ini 8 Pilihan Produk UMKM yang Bisa Jadi Pilihan

"Tadi belanja Rp 1.200.000. (Topi) Koboi ada delapan biji (buah), Dompet lima biji (buah), kalau celana beli di sebelah," katanya.

Selain untuk oleh-oleh, Ayu mengatakan, Ma'ruf Amin membeli topi dan celana tersebut untuk dipakai saat berkebun.

"Beliau (Wapres Ma'ruf Amin) pakai untuk oleh-oleh dan untuk buat ke kebun," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ma'ruf Amin memuji kesabaran dan keuletan para pedagang setempat yang tetap semangat dalam menjalani usaha meski terkena dampak pandemi Covid-19.

"Saya lihat walaupun sudah pernah mengalami tekanan selama corona tapi semangat tidak patah, tadi saya bicara dengan mereka tetap semangatnya masih tinggi," katanya.

Ma'ruf Amin mengatakan, kondisi ekonomi pelaku pariwisata di Pantai Jerman sudah mulai bergeliat sejak penerbangan internasional kembali dibuka.

Apalagi, pemerintah juga telah mengeluarkan kebijakan relaksasi untuk menggenjot ekonomi masyarakat.

"Hari ini saya berkunjung ke Pantai Jerman untuk melihat UMKM dan saya melihat bahwa kegiatan ekonomi masyarakat di Bali khususnya di Pantai Jerman sudah mulai tumbuh," katanya.

Ia mengatakan, kasus pandemi Covid-19 di Bali sudah sangat terkendali berkat antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster.

Seiring dengan itu, Ia meminta pelaku pariwisata dan instasi terkait untuk gencar memberikan informasi kepada turis baik domestik maupun mancanegara bahwa Bali sudah aman untuk dikunjungi.

Baca juga: 6 Orang Terjaring Sidak Penduduk Pendatang di Buleleng Bali

"Semuanya sudah divaksin. Oleh karena itu memang wisatawan enggak perlu khawatir untuk datang ke Bali. Booster-nya sudah sudah 70 persen," katanya.

"Ini perlu disebarluaskan kemana-mana untuk di Indonesia maupun ke mancanegara dan kita harapkan dalam waktu tidak lama kembali normal seperti sebelum Covid-19," tambahnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Denpasar
Asosiasi Homestay Minta Koster Kaji Ulang Wacana Setop Akomodasi Airbnb
Asosiasi Homestay Minta Koster Kaji Ulang Wacana Setop Akomodasi Airbnb
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau