Datu Taun dan Dewi Mas adalah raja dan permaisuri yang hidup aman dan tenteram, namun sering bersedih karena belum dikarunia anak.
Datu Taun kemudian memohon untuk menikah lagi dengan Sunggar Tutul, putri dari Patih Aur.
Dengan kekuasaan Tuhan, Dewi Mas yang mulai tersingkirkan justru tiba-tiba hamil.
Sunggar Tutul yang iri melihat kehamilan tersebut memfitnah Dewi Mas yang menyebabkan sang permaisuri diusir dari istana.
Dewi Mas kemudian tinggal di Gili dan dibawa oleh seorang nakhoda ke Bali. Di Bali, Dewi Mas melahirkan anak kembar bernama Raden Nuna Putra Janjak dan Dewi Rinjani.
Saat keduanya mulai tumbuh dewasa, Dewi Mas menyampaikan bahwa ayah mereka adalah Datu Taun seorang raja di Lombok. Raden Nuna Putra Janjak pun berangkat ke Lombok untuk menemui ayahnya.
Pada awalnya mereka berperang, tetapi dengan terdengarnya bisikan gaib dari angkasa, sang raja mengetahui bahwa yang diajaknya berperang adalah anaknya sendiri akhirnya berdamai dan raja Datu Taun menjemput Dewi Mas ke Bali.
Raden Nuna Putra Janjak pun kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja, sementara sang ayah dan putrinya Dewi Rinjani menyepi di puncak gunung untuk bersemedi.
Di sinilah kemudian Dewi Rinjani diangkat oleh para mahluk halus menjadi ratu yang membuat gunung itu disebut sebagai Gunung Rinjani.
Selain menarik sebagai tempat pendakian, Gunung Rinjani juga memiliki berbagai tempat wisata alam yang dapat dikunjungi.
Destinasi non pendakian di Gunung Rinjani di antaranya adalah air terjun dengan pemandangan yang menawan seperti Air Terjun Sendang Gile, Air Terjun Tiu Kelep, Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, dan Air Terjun Mangku Sakti.
Selain itu ada juga Otak Kokok Joben (Joben Eco Park), Telaga Biru, Gunung Kukus, Sebau, dan Savana Propok.
Sumber:
vsi.esdm.go.id
magma.esdm.go.id 7c8
rinjaninationalpark.id
the7summitsindonesia.com
badanbahasa.kemdikbud.go.id
tribunnewswiki.com
travel.kompas.com (Penulis Nicholas Ryan Aditya | Editor Kahfi Dirga Cahya)