Pada kesempatan yang sama, Rai Suandi, selaku agen KM Linggar Petak 89, membantah bahwa kapal yang tenggelam tersebut tidak dilengkapi radio SSB dan alat keselamatan lainnya.
Dia menduga, para ABK tidak sempat memakai baju pelampung karena dalam keadaan panik saat kapal tersebut dihantam ombak besar hingga tenggelam.
"Saya klarifikasi sedikit itu, radio SSB ada semua tanpa radio SSB enggak bisa kerja, baju renang, live jacket juga ada, (tidak dipakai) karena mendadak seperti itu kan gimana orang dalam keadaan panik, apa yang terapung itu yang dipakai," kata dia.
Baca juga: Pencarian 10 ABK KM Linggar Petak 89 yang Hilang di Samudra Hindia Terkendala Cuaca
Dalam kecelakaan ini, lima orang yang ditemukan selamat ini bernama Ariyono Wicaksono, selaku Nakhoda, Usnadi, Asep Maulana M, Muhamad Kevin Danuarta, dan Olof Luturmas.
Sedangkan, korban yang meninggal dunia bernama Hadi Supriadi.
Sementara itu, 9 ABK yang dinyatakan hilang bernama Dana Prasasty, Ryan Perdana Syah Putra, M. Bagas Syaifudin, Sendi Wahyudi, Jaya Rahman, Maman Sulaeman, Candra, Mohamad Jaelani, dan Indra Pamungkas.
Sebelumnya diberitakan, Kapal Motor atau KM Linggar Petak 89 dilaporkan tenggelam di perairan Samudra Hindia pada Selasa (28/2/2023) siang.
Kapal itu berlayar dari Pelabuhan Benoa, Denpasar, pada Senin (27/2/2023), dengan mengangkut 15 penumpang menuju wilayah penangkapan ikan (Fishing Ground) di perairan Samudra Hindia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.