Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Sebelum Lift di Ubud Bali Jatuh, Korban Sempat Mengeluh Naik Turun Tangga karena Lift Rusak

Kompas.com - 05/09/2023, 08:18 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Lima karyawan tewas setelah lift di resort tempatnya bekerja jatuh pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita.

Peristiwa tersebut terjadi di salah satu resort di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali,

Diduga lift jatuh karena tali seling putus.

"Terjadinya peristiwa kecelakaan kerja tersebut diduga pada saat ke 5 orang korban tersebut hendak naik keatas dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift, tiba - tiba tali seling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," kata Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder dalam keterangan tertulis, Jumat.

"Dimungkinkan tali seling terbuat dari baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi," sambungnya.

Baca juga: 7 Kasus Lift Jatuh di Indonesia, Ada Pekerja Bangunan hingga Anggota DPRD yang Jadi Korban

Sempat keluhkan naik turun tangga

Salah satu korban tewas adalah Kadek Hardiyanti atau yang akrab dipanggil Dek Ani. Korban berencana menikah dengan kekasihnya, Ngurah Krisna pada akhir tahun.

Ngurah Krisna mengatakan, sehari sebelum tragedi lift maut itu, Dek Ani sempat curhat padanya soal kakinya yang sakit, karena harus naik turun tangga membawa breakfast.

Menurut Dek Ani ia harus naik turun tangga dikarenakan lift yang ada di resort sedang rusak.

"Sekarang liftnya rusak, besoknya sudah dipakai liftnya dan ada kejadian itu," ungkapnya.

Di hari kejadian, Ngurah Krisna dihubungi rekan kerja kekasihnya dan diminta untuk datang ke Ayu Terra Resort Ubud.

Baca juga: Gubernur Bali soal Lift Jatuh Tewaskan 5 Karyawan: Catatan bagi Pelaku Pariwisata

Ia pun bergegas mendatangi lokasi untuk mencari tahu apa yang terjadi.

"Saat telepon itu rekannya tidak mengatakan kejadian ini. Hanya meminta saya agar segera datang karena penting. Saya saat itu juga tidak ada firasat apapun. Yang ada dipikiran saya hanya Dek Ani pingsan. Karena dia punya penyakit maag," ungkapnya.

Krisna sempat penasaran karena banyak polisi di lokasi. Saat itu ia diberitahu oleh rekan kekasihnya, jika baru saja terjadi musibah tali lift putus.

"Saya kemudian tanya bagaimana kondisi Dek Ani. Tapi tetap tidak dikasih tahu. Di situ saya berharap tidak terjadi apa-apa dengan pacar saya," kata dia.

"Hingga akhirnya saya diberi tahu bahwa Dek Ani sudah meninggal dunia, dan jenazahnya telah dievakuasi. Barulah dari situ saya informasikan ke keluarganya," ucap dia.

Baca juga: Salah Satu Korban Tewas Jatuhnya Lift di Bali Berencana Gelar Pernikahan Tahun Ini

Sementara itu Pande Merta, paman korban Kadek Hardiyani mengatakan pihak manajemen resort akan memberi santunan uang senilai Rp 35 juta ke tiap korban.

Meski demikian pihaknya meminta agar proses hukum tetap berjalan.

"Kami ingin kejelasan apa penyebab tali lift bisa putus, biar tidak terulang lagi ke depannya. Sebab musibah ini sampai mengakibatkan 5 korban. Kalau masalah santunan itu kan kemanusiaan," ujarnya.

Jenazah Dek Ani telah dikebumikn pada Sabtu (2/9/2023). Sementara upacara ngaben akan dilaksanakan secara masal.

"Kalau di sini pelaksanaan ngaben massal dilaksanakan lima tahun sekali. Kebetulan pelaksanaan (ngaben) terakhir baru dua bulan lalu," ucapnya.

Dek Ani merupakan karyawan tetap di Ayu Terra Resort Ubud. Ia telah bekerja di tempat tersebut selama lima tahun sebagai butler (kepala pelayan).

Baca juga: Kemenaker Investigasi Tragedi Lift Jatuh yang Tewaskan 5 Karyawan Resor di Bali

Sementara itu Kadek Partini, ibu dari korban Kadek Yanti Pradewi mengaku sangat terpukul atas kepergian anak perempuan pertamanya.

Bahkan menurutnya, ia tak hanya kehilangan sang anak, tapi juga kehilangan empat korban lainnya.

Kadek Partini mengatakan anaknya dan empat korban lainnya merupakan sahabat dekat yang memiliki hubungan baik dengannya.

"Lima orang korban itu sahabatan baik. Jadi saya tidak hanya kehilangan satu anak, tetapi lima anak sekaligus," ujar dia, Minggu.

Saat ini, kasus yang menewaskan lima orang pegawai resort tersebut ditangani Satreskrim Polres Gianyar.

Baca juga: Tragedi Putusnya Tali LIft di Ubud Bali yang Tewaskan 5 Karyawan

Belum ada tersangka

Jalur lift terbuka di salah satu resort di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali yang menewaskan lima orang pegawainya, Jumat 1 September 2023

Wayan Eri Gunarta/Tribun Bal Jalur lift terbuka di salah satu resort di Desa Kedewatan, Ubud, Gianyar, Bali yang menewaskan lima orang pegawainya, Jumat 1 September 2023
Kasatreskrim Polres Gianyar, AKP Ario Seno Wimoko, saat ditemui di TKP menjelaskan, saat ini pihaknya bersama Ditreskrimum Polda Bali datang ke TKP untuk mendapat gambaran peristiwa tersebut.

"Tetapi kita sebenarnya sudah tahu gambaran jelasnya bagaimana kejadian ini bisa terjadi. Tapi kita di sini tak menduga-duga. Pembuktiannya nanti secara scientific investigation. Jadi nanti ada dari Labfor Inafis Polda Bali datang ke sini untuk melakukan oleh TKP," ujar Ario Seno.

Terkait penentuan status ada tersangka atau tidak, kata dia, nanti akan ditentukan juga oleh saksi ahli dan hasil dari Bid Labfor Polda Bali.

"Nanti pada saat penentuan siapa yang salah, bagaimana ini bisa terjadi, dan penyebabnya apa, itu nanti bukan kami menentukan," kata dia.

"Tapi dari saksi ahli. Kami sifatnya tidak menduga-duga. Kami menyambungkan keterangan dari Bid Labfor dan saksi ahli. Barulah nanti kita akan temukan siapa yang salah dalam hal ini," ujarnya.

Baca juga: Begini Kondisi Lift yang Jatuh hingga Menewaskan 5 Karyawan Resor di Ubud Bali

Terkait perawatan lift tersebut, Ario Seno mengatakan pihaknya telah meminta keterangan teknisi.

"Sementara kita belum pemeriksaan pada pemilik. Tapi tadi kita lakukan pemeriksaan pada teknisi. Diketahui bahwa kalau lift-nya memang ada bunyi atau yang aneh baru diperiksa," kata dia.

"Jadi kami duga, maintenance-nya kurang. Nanti kita akan dalami, baik teknisi maupun kontraktor yang melakukan pemasangan nanti kita periksa," ujarnya.

Ario Seno mengatakan, panjang track lift tersebut 65 meter. Namun saat kejadian, tubuh korban terpental cukup jauh.

"Saat ini, resort masih buka seperti biasa. Tapi kita larang untuk melakukan aktivitas di kawasan TKP," kata dia.

"Lift itu sebelumnya digunakan oleh tamu dan karyawan untuk akses ke kamar dan kolam renang paling bawah. Saat ini, aktivitas resort menggunakan tangga manual," ujar Ario Seno.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Yohanes Valdi Seriang Ginta | Editor : Krisiandi), Tribun Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sandiaga Sebut Banyak Vila Ilegal di Bali dan Berisiko Disalahgunakan

Sandiaga Sebut Banyak Vila Ilegal di Bali dan Berisiko Disalahgunakan

Denpasar
Wihara di Buleleng Bersolek Sambut Hari Raya Waisak

Wihara di Buleleng Bersolek Sambut Hari Raya Waisak

Denpasar
3 Pemuda di Jembrana Perkosa Remaja 14 Tahun, Korban Dicekoki Miras dan Pil

3 Pemuda di Jembrana Perkosa Remaja 14 Tahun, Korban Dicekoki Miras dan Pil

Denpasar
Sempat Disarankan Cekal People Water Forum, Menteri PUPR: Saya Bilang 'No'

Sempat Disarankan Cekal People Water Forum, Menteri PUPR: Saya Bilang "No"

Denpasar
Menparekraf Siapkan Regulasi untuk Tarik Investasi 'Family Office' di Bali

Menparekraf Siapkan Regulasi untuk Tarik Investasi "Family Office" di Bali

Denpasar
Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Denpasar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Denpasar
Kritik WWF Ke-10 Bali 2024, Diskusi Aktivis Lingkungan Dibubarkan Ormas

Kritik WWF Ke-10 Bali 2024, Diskusi Aktivis Lingkungan Dibubarkan Ormas

Denpasar
Kala Sandiaga Beri Sinyal Tolak Halus jika Ditawari Kursi Menteri di Kabinet Prabowo...

Kala Sandiaga Beri Sinyal Tolak Halus jika Ditawari Kursi Menteri di Kabinet Prabowo...

Denpasar
Tesla Belum Bangun Pabrik di Indonesia, Luhut Ungkap Alasannya

Tesla Belum Bangun Pabrik di Indonesia, Luhut Ungkap Alasannya

Denpasar
Menteri PAN-RB Janji Tertibkan Sekolah Kedinasan Usai Perundungan di STIP yang Tewaskan Taruna asal Bali

Menteri PAN-RB Janji Tertibkan Sekolah Kedinasan Usai Perundungan di STIP yang Tewaskan Taruna asal Bali

Denpasar
Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Anak 7 Tahun di Buleleng Jadi Korban Pemerkosaan oleh Tetangganya

Denpasar
Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Siasat WN Ukraina di Bali, Curi Perhiasan Senilai Rp 12 Juta demi Dideportasi ke Inggris

Denpasar
Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Soal Masuk Kabinet Prabowo, Sandiaga Merasa Tak Pantas karena Banyak yang Lebih Berkeringat

Denpasar
Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Kala Sandiaga Hadiahi Puan Miniatur Banteng Saat WWF Ke-10 di Bali...

Denpasar
Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Buka 1,8 Juta Formasi PPPK, Menteri PAN-RB Bantah Ada Unsur Politik

Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com