Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bali Bakar Spanduk Foto Senior STIP yang Jadi Tersangka Saat Upacara Ngaben Korban

Kompas.com, 10 Mei 2024, 14:47 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KLUNGKUNG, KOMPAS.com- Warga Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, mengutuk tradisi kekerasan oleh senior terhadap junior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.

Pasalnya, salah satu putra terbaik desa setempat, Putu Satria Ananta Rustika (19), taruna tingkat satu Sekolah STIP Jakarta, tewas dalam kondisi mengenaskan di tangan seniornya bernama Tegar Rafi Sanjaya (21) pada Jumat (3/5/2024).

Baca juga: Menangis di Hadapan Menhub, Ibu Taruna STIP: Saya Yakin Penganiaya Anak Saya Lebih dari 1

Rasa kekecewaan itu mereka sampaikan dalam bentuk spanduk bergambar foto tersangka berisi tulisan "Senioritas Bukan Pangkat untuk Membunuh".

Spanduk berukuran 2x2 meter tersebut dipasang di Setra (kuburan) Adat Gunaksa tempat upacara ngaben (pembakaran jenazah umat Hindu Bali).

Bahkan, para pemuda desa setempat juga tampak membakar spanduk tersebut selama proses pengabenan Putu Satria, Jumat (10/5/2024).

Baca juga: Keluarga Senior STIP Belum Sampaikan Belasungkawa, Rusmini: Anak Saya Manusia, Lho Bukan Binatang

Nyoman Budiarta, selaku paman Satria mengatakan spanduk tersebut dibuat atas inisiatif pemuda desa setempat. Mereka bersimpati atas peristiwa yang menimpa Putu Satria.

"Itu (pemasangan spanduk tersangka) sepengetahuan keluarga. Itu (dibuat oleh) teman-teman dia yang simpati sama Satria. Karena Satria orangnya baik, mudah bergaul, supel," kata dia di lokasi, Jumat.

Budiarta mengatakan warga desa setempat berharap ke depannya tidak ada lagi korban kekerasan akibat tradisi senioritas di sekolah kedinasan naungan Kementerian Perhubungan tersebut.

"Supaya orang-orang tahu. Ini tersangkanya. Masyarakat Gunaksa membenci kekerasan. Dan ini simbol tidak ada kekerasan lagi, cukup Satria saja. Satu. Masyarakat Gunaksa mengutuk keras perbuatan tersangka itu," katanya.

Baca juga: 4 Kebijakan Baru Menhub di STIP Buntut Senioritas Berujung Tewasnya Taruna Tingkat I

Dari pantauan Kompas.com, upacara ngaben untuk jenazah Putu Satria berlangsung pada pukul 13.00 Wita.

Sebelum prosesi Ngaben, pihak STIP juga melaksanakan upacara kedinasan sebagai bentuk penghormatan terakhir.

Dalam upacara disebutkan bahwa Putu Satria merupakan Taruna Muda Jurusan teknikal II Bravo.

Kemudian, Putu Satria lolos menjadi taruna muda melalui jalur pola pembibitan angkatan 66 dan dipercaya sebagai mayoret utama duta sapta bahari angkatan 66.

Upacara kedinasan ini dihadiri oleh teman satu angkatan Satria baik dari STIP dan semasa duduk di bangku sekolah di Bali, kelompok pemuda desa dan warga setempat.

Upacara itu juga dihadiri oleh para pejabat pemerintah setempat. Keluarga dan warga tampak berbondong-bondong menghantarkan jenazah Satria ke penguburan.

Baca juga: Menangis di Hadapan Menhub, Ibu Taruna STIP: Saya Yakin Penganiaya Anak Saya Lebih dari 1

Sebagai informasi, Putu tewas dianiaya seniornya, Jumat (3/5/2024). Polisi kini telah menetapkan empat senior STIP sebagai tersangka dalam kasus ini.

Mulanya polisi menetapkan Tegar Rafi Sanjaya (21) sebagai tersangka setelah Tegar memukuli Putu di bagian ulu hati dan menutup jalur pernapasan korban. 

Selanjutnya polisi menetapkan tiga tersangka lain yakni A, W, dan K. Mereka berperan memanggil Putu dan melakukan provokasi sehingga terjadi penganiayaan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Soal Bangunan Nuanu yang Disebut Melanggar, Satpol PP Bali: Secara Prinsip Tidak Masalah
Denpasar
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau