Dinas menjelaskan, tidak ada masyarakat yang mengaku memiliki anjing itu.
Suartama menyampaikan, kasus gigitan anjing ini bukanlah kejadian yang pertama. Sekitar sebulan yang lalu kasus yang sama juga sempat terjadi.
Saat itu, lima orang warga menjadi korban gigitan anjing liar.
Baca juga: Pesisir Buleleng Bali Dihantui Abrasi, Perbaikan Butuh Anggaran Rp 14 M
"Hasil tes anjingnya positif rabies. Waktu itu sudah tertangani," ungkap dia.
Dengan berulangnya peristiwa serangan anjing liar tersebut, pihak desa sudah melakukan rapat.
"Karena di desa cukup banyak anjing liar. Eliminasinya khusus yang liar. Kalau disetujui saya akan bersurat ke dinas," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang