Banjir terparah melanda Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng, yang mengakibatkan 40 rumah rusak terendam lumpur. Kendaraan motor dan barang-barang elektronik milik warga dilaporkan rusak.
Di Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng, banjir petugas BPBD mengevakuasi empat orang warga dan seorang anak balita yang sempat terjebak banjir di dalam rumah.
Di Desa Banyupoh di Kecamatan Gerokgak, banjir bandang merusak bangunan pura, rumah, dan ratusan sambungan pipa saluran air. Warga pun kesulitan mengakses air bersih.
Kepala Desa Banyupoh, Ketut Bijaksana mengatakan pipa yang digunakan untuk menyalurkan air bersih dari dalam sumur milik 19 kelompok warga hanyut terseret banjir bandang.
Masing-masing kelompok itu memperbaiki pipa yang terputus secara swadaya.
Ia menjelaskan, masyarakat di desa tersebut membentuk beberapa kelompok dan membuat sumur bor untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk MCK dan perkebunan.
Baca juga: Didesak Lakukan Normalisasi Sungai, Pj Bupati Buleleng: Kalau Pakai APBD, Bisa Keok Kita
Air sumur itu lalu disalurkan ke sekitar 50 kepala keluarga (KK) di desa. Namun, pipa tersebut putus akibat tersapu material banjir bandang, pada Sabtu (11/2/2023).
Ia menambahkan, total kerugian yang dialami oleh warga akibat musibah ini diperkirakan mencapai Rp 300 juta lebih.
Selain merusak jaringan pipa distribusi air, banjir juga merusak rumah warga dan perkebunan. Bahkan, ternak milik warga juga tersapu banjir bandang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Putu Ariadi Pribadi menyampaikan, tercatat 189 kejadian bencana alam yang terjadi di sembilan kecamatan di Kabupaten Buleleng, hingga Kamis (16/2/2023).
"Perkiraan kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam mencapai sekitar Rp 3,7 miliar," ujarnya, dikonfirmasi Jumat (17/2/2/2023).
Ia menyebutkan, sebanyak 229 bangunan rusak terdampak bencana alam dengan rincian 41 bangunan rusak berat, 166 rusak sedang, dan 22 rusak ringan.
Pihaknya telah melakukan asesmen ke lokasi bencana. Titik bencana alam terbanyak terjadi di Kecamatan Sawan dengan sekitar 30 kejadian lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.