Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Putusnya Tali LIft di Ubud Bali yang Tewaskan 5 Karyawan

Kompas.com, 4 September 2023, 09:00 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Krisiandi

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebanyak lima orang karyawan tewas setelah lift (gondola) yang mereka naiki terjatuh di sebuah resor di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali,Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita.

Polisi menduga lift jatuh akibat tali seling putus dan rem rel tidak berfungsi sehingga tidak bisa menahan lift.

Sementara itu, kelima korban tewas adalah KH, SPBAK, NLP, IWAS, dan KYP. 

Kronologi kejadian

Peristiwa ini bermula pada kelima korban naik lift sekitar pukul 13.00 WITA. Beberapa menit kemudian atau pada saat gondola hendak mencapai puncak, sejumlah saksi mendengar suara teriakan dan suara benturan di area lobi.

Sejumlah karyawan lalu menemukan tali seling putus.

"Terjadinya peristiwa kecelakaan kerja tersebut diduga pada saat ke 5 orang korban tersebut hendak naik keatas dan sudah hampir dekat dengan titik pemberhentian lift, tiba - tiba tali seling yang terbuat dari baja sebagai penarik tabung lift putus," kata Kapolsek Ubud Kompol I Made Uder dalam keterangan tertulis, Jumat.

Baca juga: Tabung Lift Meluncur Usai Tali Putus, 5 Karyawan Resor di Bali Tewas

"Dimungkinkan tali seling terbuat dari baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi," sambungnya.

Sedangkan, gondola dan korban terhempas dari rel. Mereka menemukan korban tergeletak di dekat gondola dengan luka kepala berat.

Korban KH dan SPBAK ditemukan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sedangkan, tiga lainnya yakni NLP, IWAS, dan KYP dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat.

Polisi olah TKP, selidiki dugaan kelalaian

Dari olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mencatat panjang rel lift tersebut kurang lebih 60 meter dengan kemiringan 35 derajat.

Dalam peristiwa ini, tabung lift hancur dan pecah, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur, dan lantai tembok pengaman rusak.

Baca juga: Hasil Olah TKP Lift Resort di Bali Jatuh, Polisi Sebut Tidak Kelebihan Kapasitas tapi Tidak Dirawat

Polisi menduga salah satu penyebab lima karyawan tewas jatuh saat naik lift di adalah kelalaian dari pihak manajemen.

Manajemen atau teknisi diduga tidak melakukan pengecekan secara rutin dan detil kondisi keamanan dan keselamatan dalam perangkat lift atau gondola.

Polisi masih menyelidiki lebih lanjut hal ini.

"Tidak menutup kemungkinan ada faktor kelalaian dari pihak management maupun dari teknisi tidak memeriksa secara teliti kondisi lift tersebut maupun melakukan perawatan," kata Uder.

Baca juga: Lift Resor di Bali Jatuh Sebabkan 5 Orang Tewas, Polisi Selidiki Unsur Kelalaian Manajemen

Kapolres Gianyar, AKBP Ketut Widiada mengatakan, kepada polisi, pemilik resor mengeklaim rutin melakukan perawatan terhadap lift.

Perawatan dilakukan setiap hari sebelum lift beroperasional, setiap minggu dan setiap tahun. Menurutnya, lift masih laik pakai hingga November 2023.

Sementara itu, kapasitas muat maksimal lift 4 tanpa barang bawaan dan 6 orang dengan barang bawaan.

Polisi Periksa 11 Saksi, Termasuk Kontraktor

Kepolisian Polres Gianyar dan Polda Bali sudah memeriksa sebanyak 11 saksi terkait peristiwa ini hingga Minggu (3/9/2023). Mereka terdiri dari karyawan yang mengetahui kejadian itu, teknisi lift yang biasa bertugas melakukan pengecekan dan pihak kontraktor.

Selain itu, Polisi juga akan meminta keterangan ahli dan mengandeng Bidang laboratorium Forensik Polda Bali menyelidiki kasus ini.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Lift Jatuh di Bali, Polisi Tak Temukan Rem Darurat dan Safety Net

Penetapan tersangka nantinya menunggu hasil pemeriksaan saksi, ahli dan laboratorium forensik Polda Bali.

"Menentukan tersangka itu hasil penyelidikan dari penyebab putusnya lift dikeluarkan oleh Bidlabfor Polda Bali. Untuk saksi ahli terkait daya angkut terkait daya angkut, standarisasinya bagaimana, yang menyatakan kelayakan, dan SNI seperti apa," katanya.

Tamu Dipindahkan Karena Trauma, resor Ditutup Sementara

Baca juga: Begini Kondisi Lift yang Jatuh hingga Menewaskan 5 Karyawan Resor di Ubud Bali

Police line atau garis polisi dipasang di TKP selama proses penyelidikan. Pihak manajemen menutup sementara resor memudahkan penyelidikan. Sementara itu, sejumlah tamu dikabarkan trauma atas peristiwa ini. Pihak manajemen memindahkan tamu ke tempat penginapan lainnya.

"Untuk sementara kami pasang police line di TKP ,terutama di lift dan pihal resor sudah mengatakan kepada tamu karena trauma disarankan untuk sewa di tempat lain," kata Widiada.

Perizinan dicek

Sementara itu, Dinas Pariwisata Bali Tjok Bagus Pemayun mengatakan, pihaknya akan mengecek izin Ayu Terra resor buntut peristiwa ini.

“Pertama, saya baru dapat laporan kejadian dari Kadispar Gianyar, kita mau cek semuanya ya dari sisi perizinan, dari sisi kewajiban apa yang didapat karyawan tenaga kerjanya itu yang kita lihat,” ujar Tjok Pemayun dikutip dari Tribunbali.com, Sabtu (2/9/2023).

Baca juga: Krisna Syok Tahu Kekasihnya Tewas Saat Lift Jatuh di Ubud Bali: Sudah 6 Tahun Pacaran

Lebih jauh, Tjok Pemayun mengungkapkan, Dispar Bali sudah mengirimkan surat kepada seluruh pemilik hotel dan resor agar menyiapkan fasilitas yang aman dan nyaman. Termasuk jika menggunakan lift yang sama dengan Ayu Terra.

“Iya makanya saya ingin tahu juga agar betul-betul Kabupaten/Kota melihat hal itu gimana dengan ada lift dipertegas lagi,” imbuhnya.

Klaim pemilik

Polisi saat melakukan olah TKP terkait lima orang karyawan di sebuah resort di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, tewas setelah lift (gondola) yang mereka naiki terjatuh pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita. /Dok. Polsek UbudYohanes Valdi Seriang Ginta Polisi saat melakukan olah TKP terkait lima orang karyawan di sebuah resort di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, tewas setelah lift (gondola) yang mereka naiki terjatuh pada Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita. /Dok. Polsek Ubud
Dikutip dari Tribunbali.com, pemilik Ayu Terra resor, Linggawati Utomo (60) mengeklaim, berdasarkan data perawatan perusahaan, lift tersebut dinyatakan layak beroperasi hingga akhir November 2023.

Dia mengatakan, setiap tahun selalu ada pengecekan kelayakan terhadap seluruh fasilitas di resor. 

“Petugas sudah melakukan pengecekan semua data kami, semua tidak ada yang tidak tertera, termasuk genset, hidran, tiap tahun dilakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Linggawati menegaskan, pihaknya akan bertanggung jawab atas peristiwa ini.

Baca juga: Fakta Lift Resor di Ubud Bali Jatuh Tewaskan Lima Orang

Pihak hotel juga telah bertemu dengan keluarga korban. Dan, ia mengatakan akan menanggung semua biaya pengabenan.

"Kami sudah bertemu dengan seluruh keluarga korban yang mengalami musibah yang terjadi hingga mengakibatkan korban jiwa. Semua biaya upacara hingga pengabenan akan ditanggung semua oleh pihak perusahaan, kemudian juga ada santunan kematian dan asuransi BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Linggawati.

Di sisi lain, ia pun menyatakan kehilangan dan mengucapkan rasa duka yang mendalam.

Baca juga: Suara Teriakan Terdengar Sebelum Lift di Ubud Bali Jatuh dan Tewaskan 5 Pekerja

"Saya memohon maaf pada korban dan keluarganya. Saya sangat kehilangan, dan berduka atas kejadian ini," ujarnya.

Sementara itu, Paman korban KH, Pande Merta meminta proses hukum tetap berjalan, meski pihak resor akan memberi santunan.

"Kami ingin kejelasan apa penyebab tali lift bisa putus, biar tidak terulang lagi ke depannya. Sebab musibah ini sampai mengakibatkan 5 korban. Kalau masalah santunan itu kan kemanusiaan," ujar Pande, dikutip dari Tribunbali.com, Minggu (3/9/2023).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Buat Konten Pakai Mobil Pikap di Bali, Bintang Porno asal Inggris Dijatuhi Pidana Denda Rp 200.000
Denpasar
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau