Hubungan asmara antara sang raja dan putri dari China sempat ditentang oleh salah satu patih. Namun kerena cinta, sang raja tak mengindahkannya.
Saat pernikahan berlansung, sempat terjadi bencana alam di sekitar wilayah itu. Setelah sekian lama menikah, sang raja dan putri belum dikarunia anak.
Sang raja pun bersemedi di alas (hutan) batur untuk meminta petunjuk pada dewa agar ia segera mendapatkan keturunan.
Baca juga: Nyepi, Penarikan Uang Tunai di ATM Terakhir 13 Maret 2021
Jaya Pangus meninggalkan Putri Kang di Pinggan. Ia menuju Batur dan bertemu dengan penunggu Batur, Dewi Danu.
Karena kecantikan Dewi Danu, Jaya Pangus pun menikahinya hingga memiliki seorang anak laki-laki.
Sementara itu di Pinggan, Putri Kang terus menunggu kedatangan suaminya. Lalu ia pergi menyusul ke Batur dan betapa terkejurnya saat mengetahui suaminya menikah dan memiliki seorang anak.
Dewi Danu yang merasa terancam, langsung menyerang Putri Kang sehingga perempuan itu terluka.
Baca juga: ASN Dilarang Mudik Saat Libur Isra Mikraj dan Nyepi, Ini Aturannya
Jaya Pangus tidak tega melihat istri pertama yang telah ia tinggalkan dan segera menghampirinya untuk menolongnya.
Melihat keributan tersebut, Bhatari Batur, ibu dari Dewi Danu marah besar.
Sri Jaya Pangus dan Putri Kang dimusnahkan. Namun atas permintaan penduduk, mereka diwujudkan kembali dalam bentuk patung.
Kelak dikemudian hari, pasangan patung tersebut dikenal dengan nama Barong Landung sang penolak bala. Sosok pasangan Barong Landung akan mucul saat piodalan dan kesenian gambuh.
Baca juga: Mengenal 9 Macam Sate Khas Bali, Tidak Hanya Sate Lilit
Kemudian dibangunlah Pura Dalem Balingkang yang merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagat. Nama Balingkang sendiri diyakini berasal dari nama Bali, Ing, dan Kang. Namun ada juga yang menyebut beraal dari nama Keraton Kuta Dalem
Di Pura Dalem Balingkang juga dibangun Palinggih Ratu Ayu Mas Subandar yang diambil dari nama Bali orang tua Putri Kang.
Bangunan suci tersebut dibangun untuk memuliakan Putri Kang Cing Wie. Sedangkan palinggih, adalah tempat bersemayam para dewa.