BALI, KOMPAS.com - Pelaku industri pariwisata di Bali meradang usai salah satu rangkaian acara G20 jalur keuangan atau Finance Track batal digelar di Pulau Dewata.
Agenda yang akan berlangsung pada 15 hingga 18 Februari 2022 tersebut akan dipindah ke Jakarta dengan alasan mengantisipasi varian Covid-19 B.1.1.529 atau Omicron.
Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB) Puspa Negara mengaku kecewa agenda G20 Finance Track batal digelar di Bali.
Baca juga: Salah Satu Acara G20 Batal Digelar di Bali karena Omicron, Begini Respons Wagub
Menurutnya, pembatalan itu hanya menunjukkan seolah-olah pemerintah pusat mencoba melemahkan denyut ekonomi Bali yang mulai bangkit.
"Pembatalan ini memunculkan tanda tanya, kekagetan dan kekecewaan, karena sepertinya Bali tidak siap atau Bali sengaja dilemahkan di tengah harapan besar masyarakat Bali mensukseskan semua rangkaian KTT G20," kata Puspa saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).
Puspa menjelaskan, selama ini, pelaku industri pariwisata di Bali sangat antusias menyambut gelaran G20 yang mayoritas kegiatannya akan digelar di Pulau Dewata.
Masyarakat hingga pelaku industri pariwisata, lanjut dia, sudah menjaga dan mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Imbauan dari pemerintah pusat pun diikuti secara seksama demi bangkitnya ekonomi Bali.
Baca juga: Sempat Dikira Korban Pembunuhan, WN Inggris yang Tewas di Bali Ternyata Bunuh Diri
Ia mempertanyakan sikap Pemprov Bali yang seolah diam saat jadwal rangkaian acara G20 jalur keuangan atau Finance Track dipindahkan ke Jakarta.
"Apakah pemimpin Bali tidak berani mempertahankan agenda ini di tengah prestasi tinggi terhadap penanganan Covid-19? Katanya Bali terbaik dalam pencegahan Covid-19? Katanya Bali baik baik-baik saja? Kenapa ada pergeseran agenda?" tanya Puspa.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.