Penyebab lonjakan kasus Covid-19 di Bali
Rentin membeberkan beberapa faktor yang diduga menjadi pemicu peningkatan kasus Covid-19 di Bali. Di antaranya meningkatnya mobilitas Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).
"Pertama klaster pelaku perjalanan dalam negeri, karena kan Bali selalu primadona, beberapa kegiatan dilaksanakan di Bali. Kementrian lembaga berkegiatan di Bali, kemudian beberapa pemerintah daerah lain study banding ke Bali," kata Rentin.
"Termasuk kami beberapa kali didatangi oleh teman-teman dari Sulawesi lah, dari Manado lah, dari Sumatera lah, ketika mereka selesai berkegiatan di Bali," lanjut Rentin.
Rentin mengatakan, setelah kegiatan berakhir, para peserta melakukan tes Covid-19 sebagai syarat perjalanan. Hasilnya sebagian dari peserta dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Rentin mengatakan, Satgas Covid-19 lalu bergerak cepat dengan melakukan tracing dan mengevakuasi pasien ke isolasi terpusat berbayar.
Baca juga: WN Rusia Jatuh ke Jurang Sedalam 20 Meter di Gianyar Bali, Ditemukan Selamat
"Syarat perjalanan mereka pulang ke daerah asalnya kan harus tes (Covid-19), di saat tes itulah kita temukan ada yang positif (Covid-19)," kata Rentin.
Selain mobilitas PPDN, terinfeksinya sejumlah siswa saat kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) juga menjadi salah satu faktor meningkatnya kasus Covid-19 di Bali.
"Yang tidak bisa kita pungkiri, ada anak-anak kita di skeolah yang positif. Salah satu di SMA di denpasar misalnya," tuturnya.
Rentin mengaku sudah berkoodinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali untuk mengatasi persoalan itu.
"Jika ditemukan jumlah yang terkonfirmasi posiitif dalam satu sekolah, sesuai SKB 4 menteri kan ada ketentuan, dan sewajarnya sekolah harus menghentikan PTM kurang lebih 14 hari ke depan," kata dia.