Kekalahan pada Perang Jagaraga membuat pemimpin militer Belanda mengundurkan diri dari jabatannya.
Namun, Belanda kembali menyusun pasukan untuk menyerang Bali agar tidak kehilangan reputasi.
Perang Bali III terjadi pada tahun 1849. Belanda terdiri dari 5.000 prajurit terlatih, 3.000 pelaut, dan 100 kapal.
Sementara masyarakat Bali berjumlah 33.000 prajurit yang dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik dan Gusti Ngurah Made Karangasem.
Belanda yang sudah belajar dalam dua perang sebelumnya menyusun siasat yang berbeda.
Mereka memilih memusatkan serangan di Bali Selatan dengan mendarat di Dusun Padang dan menyerang Klungkung.
Selain itu, Belanda juga menjalin koalisi dengan Kerajaan Lombok yang dikenal bermusuhan dengan Buleleng.
Dalam Perang Bali III inilah I Gusti Ketut Jelantik dan Raja Buleleng gugur dalam pertempuran.
Sementara Penguasa Karangasem memilih untuk melakukan ritual bunuh diri.
I Gusti Ketut Jelantik meninggal dunia pada tahun 1849 di Perbukitan Bale Pundak, Gunung Batur, Kintamani, Bali.
Jasa-jasanya melawan Belanda membuatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 14 September 1993.
Sumber:
Tribunnewswiki.com
Kemsos.go.id
IKNPI.or.id
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.