Rangkaian Nyepi dimulai dengan Melasti yang dilakukan mulai Kamis 11 Maret 2021 hingga Sabtu 13 Maret 2021 mendatang.
Melasti ini tujuannya memohon air kehidupan kepada Dewa Penguasa Samudra yang disebut Tirta Kamandalu dan Amerta.
Juga untuk menghanyutkan semua semua kekotoran dunia, baik alam semesta (buana agung) dan diri sendiri (buana alit).
Dengan harapan hanyutnya kekotoran dunia maka akan terjadi keseimbangan.
Pada saat pandemi Covid-19, melasti dilakukan dengan jumlah peserta terbatas yakni 20-30 orang.
Baca juga: Warga Asing yang Langgar Prokes di Bali Kini Bisa Didenda Rp 1 Juta
Biasanya melasti dilakukan di Pura atau Ngubeng, di danau, campuan (pertemuan dua sungai), dan di tempat air suci pura taman atau beji.
Melasti adalah rangkaian pertama, kemudian dilanjutkan tilem kesanga tanggal 13 yang bermakna menyucikan.
"Penyucian terhadap aspek negatif (buta) alam semesta dan mengembalikan ke sifat positif (dewa)," kata dia.
Tawur ini dilaksanakan berjenjang. Tingkat nasional dilakukan di Candi Prambanan, tingkat Provinsi di Pura Agung Besakih, kabupaten/kota di perempatan jalan.
Hingga di tingkat desa adat di perempatan jalan desa. Lalu di tingkat rumah tangga masing-masing.
"Ini nanti ditebarkan dan tirtanya dipercikan, dan ini untuk menetralisir rumah tangga, tirta untuk menyucikan hal-hal aura negatif yang memang berada di sekitar rumah," kata dia.