Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Resah Orangtua Siswa, Polda Bali Selidiki Pembagian Kue dan Permen yang Dilakukan Serentak

Kompas.com, 8 April 2022, 13:50 WIB
Yohanes Valdi Seriang Ginta,
Andi Hartik

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah (Polda) Bali turun tangan mengusut adanya pembagian kue dan permen ke siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilakukan hampir bersamaan di beberapa wilayah di Bali.

Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra mengatakan, pihaknya saat ini masih menyelidiki kejadian pembagian kue dan permen tersebut.

Namun, Putu Jayan masih enggan berkomentar banyak terkait kejadian yang membuat resah para orangtua murid di sejumlah sekolah di Bali.

"(Pembagian) kue itu dalam penyelidikan. Dalam pemeriksaan kita," kata Putu Jayan singkat saat ditemui di Hotel Grand Inna Bali Beach, Kelurahan Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: Ngotot Hadiah dari Tuhan, 6 WNA Dobrak Pintu dan Paksa Masuk ke Vila di Bali

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Bangli, Iptu I Wayan Sarta mengatakan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian di wilayah lain di Bali yang terdapat kejadian serupa.

Sampai saat ini, temuan pembagian kue dan permen di wilayah Bangli terjadi di SD Negeri 2 Kawan, Jalan Merdeka, Kelurahan Kawan, Bangli, Bali.

"Dari hasil penyelidikan sementara tidak ada lagi peredaran di Bangli. Sementara pelaku juga belum juga muncul. Termasuk juga berkoordinasi dengan Polres lain belum ditemukan lagi peredarannya," kata Sarta saat dihubungi, Jumat (8/4/2022).

Baca juga: 11 PMI Bali yang Terkatung-katung di Turki Akhirnya Dipulangkan

Lacak keberadaan pelaku

Sarta mengatakan, polisi sedang melacak keberadaan pelaku untuk mengetahui motif pembagian kue dan permen sehingga tidak terjadi keresahan yang berkepanjangan di tengah masyarakat.

"Saat ini pelaku masih lidik keberadaannya," kata Sarta.

Sarta menjelaskan, polisi telah mengamankan barang bukti berupa kue sebanyak 24 bungkus dan permen merk yupi berjumlah 38 bungkus yang sempat diterima beberapa siswa di sekolah tersebut.

"Sementara sudah diamankan di Polsek Bangli, untuk perkembangan lebih lanjut nanti kita sampaikan lagi," katanya.

Sarta mengatakan, pembagian kue dan permen yang dilakukan para pelaku ini terjadi pada Rabu (6/4/2022) 09.00 Wita. Awalnya, Kepala SDN 2 Kawan I Gusti Made Suardana didatangi oleh seorang laki-laki dan perempuan yang mengaku dari Jakarta.

Mereka berkunjung ke sekolah tersebut dengan alasan untuk memberikan yel-yel Pelajaran Tatap Muka (PTM) kepada para siswa.

Suardana mulai menaruh curiga lantaran hanya satu dari dua orang tersebut yang bersedia mengisi buku tamu. Bahkan, keduanya juga tidak bersedia menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca juga: Ketahuan Pemilik, Pencuri Cabai di Bali Kabur Tinggalkan Motornya

"Oleh kepala sekolah dua orang tersebut diminta untuk mengisi buku tamu. Namun hanya satu orang saja yang mengisi buku tamu atas nama Yuyun asal Jakarta, pun saat dimintai KTP kedua orang tersebut tidak memberikannya," kata Sarta.

Selain itu, kedua pelaku juga tidak menunjukkan etiket dan sopan santun saat meminta izin agar diberi kesempatan masuk ke ruang kelas untuk bertemu dengan para siswa dan siswi SD tersebut.

"Seorang perempuan sambil menepuk paha dari kepala sekolah, meminta untuk memberikan yel-yel kepada siswa, seketika itu juga kepala sekolah memberikan izin di kelas 6," katanya.

Baca juga: Pinjam Uang untuk Merantau, 5 Pekerja Migran Asal Bali Memilih Bertahan di Turki

Kedua orang tersebut kemudian diberi kesempatan selama 5 menit untuk berada di ruang kelas. Setelah memberi yel-yel, mereka membagikan kue dan permen kepada para murid.

Anehnya, setelah membagikan kue dan permen tersebut, kedua orang pelaku langsung meninggalkan sekolah.

Pihak sekolah melaporkan kejadian ini ke Polsek Kota Bangli pada Pukul 14.30 Wita, saat mengetahui kejadian serupa terjadi di wilayah lain.

Tunggu hasil uji laboratorium

Sementara itu, Kapolsek Ubud, Kompol Made Tama mengaku sempat memeriksa empat orang yang dicurigai hendak membagikan kue dan permen di depan SMP Negeri 1 Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali pada Rabu (6/4/2022).

"Orang hanya jalan-jalan ke Ubud aja bawa itu (kue dan permen) belum ada pembagian kalau dia (mereka). Jadi bukan diamankan, tapi periksa," katanya.

Tama menjelaskan, pihaknya tidak melakukan penahanan terhadap keempat orang tersebut karena belum ada bukti bahwa kue dan permen yang mereka bawa mengandung bahan berbahaya.

Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil tes laboratorium dari kue dan permen yang diamankan dari keempat orang tersebut.

"Dia kan memberi sesuatu. Kita kan belum tahu. Kita masih cek ke lab. Nanti kalau dia (kue dan permen) tidak mengandung apa-apa, kan sah-sah aja membagikan. Kita nunggu hasil labnya dulu," katanya.

Baca juga: Siswa SD di Jembrana Bali Diduga Nyaris Diculik, Pelaku Kabur Usai Tepergok Warga

Tama menjelaskan, keempat orang tersebut datang ke Bali bertujuan untuk berwisata ke Ubud sembari mengelar kegiatan peduli kasih dengan membagikan kue dan permen kepada siswa dan siswi.

"Dia kan liburan, mahasiswa dia, (sembari mengelar kegiatan) peduli kasih. Kuenya dibawa dari Bekasi," katanya.

Dari informasi yang dihimpun, kejadian serupa juga terjadi di SMPN 6 Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali pada Rabu (6/4/2022). Para pelaku membagi kue, permen dan gelang kepada para siswa.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Bangunan Investor di Taman Nasional Bali Barat Disegel
Denpasar
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Banjir Terjang Karangasem Bali, Puluhan Rumah Warga Terdampak
Denpasar
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Pansus TRAP Bakal Cek Kembali Nuanu Creative City meski Izin Disebut Lengkap
Denpasar
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Rombongan Pelajar Jepang Curi 40 Baju di Ubud Bali, Aksinya Terekam CCTV
Denpasar
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Lift Kaca di Nusa Penida Belum Dibongkar, Sudah 3 Minggu Sejak Perintah Pembongkaran
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Bintang Porno Asal Inggris Tak Ditahan Meski Langgar Izin Tinggal, Ini Alasan Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Bintang Porno asal Inggris Lenggak-lenggok sambil Isap Lolipop saat Diperiksa Imigrasi
Denpasar
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Bintang Porno Asal Inggris dan 3 Pria WNA Bakal Dideportasi dan Dicekal 10 Tahun
Denpasar
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Tak Ditemukan Unsur Pornografi, Bintang Porno Dijerat UU Lalu Lintas
Denpasar
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Polisi Tak Temukan Unsur Pornografi dalam Konten Bintang Porno Inggris di Bali
Denpasar
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Pria di Jembrana Ditangkap Polisi karena Menanam Ganja di Rumah, Bibit Dibeli dari Spanyol
Denpasar
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Angin Puting Beliung Sapu 3 Bangunan di Jembrana, Warga Mengungsi
Denpasar
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Banjir Bandang di Crystal Bay Nusa Penida Bali, Aktivitas Wisata Ditutup Sementara
Denpasar
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Pengendara Moge di Bali Pakai Jaket Polantas dan Lampu Strobo, Polisi: Dikenai Sanksi Teguran
Denpasar
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Dulu Ditemukan Pelanggaran, Kini Nuanu Creative City Kantongi Izin Lengkap
Denpasar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau